Mohon tunggu...
Aloysia Bwariat
Aloysia Bwariat Mohon Tunggu... Guru - #iTeach

Hogwarts wasn't hiring, so i teach muggles instead

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maslow's Hierarchy of Needs

12 November 2021   21:31 Diperbarui: 12 November 2021   21:34 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua manusia pasti punya kebutuhan dalam hidupnya. Bermacam-macam kebutuhan manusia, namun ada satu teori yang terkenal yang dapat menjelaskan tentang teori kebutuhan manusia.

"Maslow's Hierarchy of Needs" adalah teori motivasi dalam psikologi yang dikemukanan oleh Abraham Maslow, seorang tokoh psikolog asal Amerika Serikat. Teori ini terdiri dari lima tingkatan kebutuhan manusia yang sering digambarkan sebagai tingkat hierarkis dalam sebuah piramida. Dalam hirarki ini dikatakan bahwa kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum individu dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.

Maslow menyatakan bahwa orang termotivasi untuk mencapai kebutuhan tertentu dan bahwa beberapa kebutuhan lebih diutamakan daripada yang lain. Kebutuhan kita yang paling mendasar adalah untuk kelangsungan hidup fisik, dan ini akan menjadi hal pertama yang memotivasi perilaku kita. Setelah level itu terpenuhi, level berikutnya adalah apa memotivasi kita, dan sebagainya.

Hirarki asli dari model lima tahap kebutuhan meliputi:

1. Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan ini adalah kebutuhan biologis untuk kelangsungan hidup manusia. Maslow menganggap bahwa kebutuhan fisiologis adalah yang paling penting karena semua kebutuhan lain menjadi sekunder sampai kebutuhan ini terpenuhi. Kebutuhan fisiologis ini meliputi udara, makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian, kehangatan, tidur. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, tubuh manusia tidak dapat berfungsi secara optimal.

2. Kebutuhan rasa aman. Kebutuhan perlindungan seperti keamanan, ketertiban, hukum, stabilitas serta kebebasan dari rasa takut. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah kebutuhan seseorang untuk mempertahankan hidup. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka pendek, sedangkan keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.

3. Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki. Setelah fisiologis dan keamanan terpenuhi, tingkat ketiga kebutuhan manusia adalah sosial dan melibatkan perasaan memiliki. Kebutuhan akan interpersonal hubungan memotivasi perilaku. Contohnya persahabatan, kepercayaan, penerimaan dan kasih sayang. Kebutuhan akan cinta dan rasa memiliki ini penting untuk sepanjang hidup.

4. Kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan yang menurut Maslow diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu penghargaan untuk diri sendiri dan keinginan untuk reputasi. Kebutuhan akan penghargaan untuk diri sendiri contohnya seperti martabat, prestasi, penguasaan, kemandirian. Serta kebutuhan untuk reputasi misalnya status, penghargaan dari orang lain, ketenaran, dominasi, menjadi orang penting, kehormatan, diterima dan apresiasi.

5. Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan ini mewujudkan potensi pribadi seseorang, pemenuhan, mencari pertumbuhan pribadi dan pengalaman puncak. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (self-fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang ia mampu lakukan, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Keinginan "untuk menjadi segala sesuatu yang seseorang mampu menjadi".

Model lima tahap Maslow telah diperluas untuk mencakup kebutuhan kognitif, estetika dan kemudian  kebutuhan transendensi. Perubahan pada model lima tahap asli disorot dan mencakup tujuh model panggung dan model delapan tahap; keduanya dikembangkan selama tahun 1960-an dan 1970-an. Tiga tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut:

6. Kebutuhan kognitif. Kebutuhan ini adalah kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman, rasa ingin tahu, eksplorasi, kebutuhan akan makna dan prediktabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun