Jerome Bruner adalah seorang psikolog Amerika yang memberikan kontribusi penting bagi psikologi kognitif manusia serta teori pembelajaran kognitif dalam psikologi pendidikan.Â
Teori belajar yang dikemukannya berfokus pada mode representasi dan ia memperkenalkan konsep discovery learning dan spiral curriculum. Bruner memandang tujuan pendidikan adalah menciptakan pembelajar mandiri yang dapat mempelajari bagaimana mereka belajar (learned how to learn).
Penelitiannya tentang perkembangan kognitif anak-anak mengusulkan tiga tahap representasi:
Representasi Enaktif
Pada tahap enaktif, peserta didik belajar sambil melakukan (learning by doing). Hal ini melibatkan pengkodean informasi berbasis tindakan untuk disimpan dalam memori peserta didik. Misalnya, seorang bayi mengingat menggoyang mainan dengan mengembangkan memori otot dari aktivitas tersebut. Bayi dan orang dewasa akan mengingat aktifitas melalui memori otot mereka. Contohnya, meniru orang lain mencuci piring akan lebih mudah dibandingkan melakukan hal tersebut berdasarkan penjelasan verbal dari orang lain.
Representasi Ikonik
Tahap ini Ini adalah kemampuan untuk menyimpan gambaran dalam pikiran. Saat mempelajari topik baru, akan sangat membantu jika menggunakan gambar dan diagram untuk mendukung penjelasan verbal. Pada tahap ini peserta didik melakukan observasi terhadap suatu kejadian. Tidak secara langusng, namun mereka melakukan melalu sumber-sumber lain seperti tulisan ataupun gambar.
Representasi Simbolik
Tahap ini adalah yang terakhir dikembangkan dan lebih fleksibel dari dua tahapan sebelumnya. Sebagian besar melalui media bahasa, informasi disimpan menggunakan kode dan symbol yang dapat dimanipulasi, diurutkan dan diklasifikasikan. Hal ini dapat dilakukan sehingga peserta didik tidak dibatasi hanya menggunakan tindakan atau gambar. Penyimpanan data dilakukan melalui kata-kata, tanda-tanda matematika atau sistem simbol lainnya.
Teori ini menyiratkan peserta didik (bahkan orang dewasa) untuk menangani materi baru dengan berkembang dari enaktif ke ikonik ke representasi simbolik. Implikasi lain adalah bahwa peserta didik mampu mempelajari materi apa pun, asalkan diatur dengan tepat dan sesuai dengan tingkat kemampuan mereka saat ini.
Bruner percaya bahwa semua anak mampu menangkap informasi yang kompleks: 'Mata pelajaran apa pun dapat diajarkan secara efektif dalam bentuk yang benar secara intelektual kepada anak mana pun dan pada tahap perkembangan apa pun.' Ide ini mendasari konsepnya tentang spiral curriculum.Â