Sekolah Swasta vs Negeri: Apa Dasar Polemiknya?

Note:

• Tulisan ini pada dasarnya mencoba menjembatani kepentingan mempertahankan keberlangsungan hidup sekolah hanya dari sisi finansial dan kepentingan mempertahankan kekhasan identitas sekolah dalam konteks nilai keimanan yang ditengarai tidak sepenuhya akan lestari dalam model pengelolaan yang lain.
• Bila memungkinkan, kita bahas lagi tentang (a). "Tidak atasi problem finansial, relakan identitas memudar"; (b). "Telusuri Awal Pendirian: diagnosa RIPS"; (c). "Soal Mutu Pendidikan: mari kita jujur"; (d). "Jaman Disrupsi: mau-tak-mau semua bertransformasi"; (e). "Sosialisasi Polemik: masyarakat berhak tahu".

Referensi:

• "Permendikbud No. 36 tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah" (peraturan.bpk.go.id);
• "Komisi VIII Usul Kuota Alokasi Perubahan Status Madrasah Jadi sekolah Negeri Ditambah" (www.dpr.go.id) >17-7-2023;
• "Bupati berharap perlunya penegerian sekolah swasta" (sumbabaratkab.go.id)>19/11/2018;
• "Bupati Sikka Ubah Dua SMP Swasta Jadi SMP Negeri" (nttzoom.com/news_read)>6/8/2021;
• "Menilik Perbedaan Antara Sekolah Nasional, Swasta, dan Internasional: Mana yang Cocok untuk  Anak Anda" (linkedin.com).
• (Berbagai media online perilis berita terkait tulisan ini yang tidak bisa dicantumkan semua di sini.)
•                                                                                                                             ***