Mohon tunggu...
Alomet Friends
Alomet Friends Mohon Tunggu... -

ALOMET & FRIENDS : Perusahaan konsultan manajemen strategis yang berbasis pada proses dan teknologi. Misi : Menjadi mitra klien dalam meningkatkan produktivitas kerja untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pembenahan proses bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

ERP, Lock - In & Management - of Technology

30 November 2015   09:49 Diperbarui: 30 November 2015   10:11 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi pada awalnya, aplikasi ini awalnya hanya terdiri dari berbagai modul aplikasi proses  kerja di lantai pabrik, seperti modul produksi, inventori, distribusi dan sebagainya. Barulah pada era 80-an, modul-modul aplikasi ini menyentuh lantai perkantoran untuk perusahaan. Ketika itu mulai dikenal modul-modul aplikasi perkantoran untuk keuangan, sumber daya manusia, pemasaran & penjualan guna melengkapi modul-modul yang sudah ada di lantai pabrik.

Pengembang awalnya adalah beberapa orang yang berasal dari IBM Jerman dengan aplikasi SAP. Kemudian menyusul kalangan pekerja professional bidang keuangan dan marketing di Amerika Serikat yang akhirnya memunculkan berbagai merk (brand) seperti Oracle, People Soft, Sales.com, dan sebagainya.

Penemuan dan pengembangan ERP ini sama prosesnya dengan aplikasi komputer untuk kebutuhan personal yang dilakukan Bill Gates dengan Microsoft-nya.

 

Lock-In & Management - of Technology

Jamak jika penemu dan pengembang teknologi selalu memiliki naluri untuk melindungi hasil temuannya sebagai sebuah hak cipta. Tidak terkecuali untuk pengembang atau pembuat Enterprise Resources Planning brand global seperti SAP, Oracle, People Soft, dan lainnya.

Apalagi  proses penciptaan teknologi yang dibarengi dengan nilai-nilai bisnis dan komersial, selalu diikuti dengan sifat teknologi yang cenderung cepat sekali berubah dan kemudian menjadi usang. Hal ini akibat berbagai upaya setiap pihak untuk mengungguli pesaingnya. Dan imbasnya adalah munculnya perilaku pencipta teknologi untuk selalu membuat ketergantungan di kalangan penggunanya.

Namun ada pula kalangan penemu dan pengembang teknologi yang tidak setuju dengan paham teknologi yang selalu dilindungi hak cipta. Mereka kemudian melakukan gerakan perlawanan melalui Teknologi Open Sources. Hanya saja jumlah mereka masih relatif  terbatas.

Strategi bisnis yang membuat ketergantungan terhadap teknologi yang dilindungi hak cipta biasa disebut lock-in technology. Strategy Lock-In Technology mengandung makna:

  • Membangun bisnis berbasis teknologi unggul yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginan penggunanya secara unggul juga tetapi sekaligus menciptakan ketergantungan kepadanya. Ini adalah fenomena industri dalam 3 dekade terakhir, sehingga tidak heran kalau masing-masing pihak, baik pencipta maupun pengguna, harus sama-sama pintar agar tidak terjebak dalam kerugian nilai-nilai ekonomi di salah satu pihak.
  • Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan dari pihak pengguna teknologi adalah sebuah keharusan, agar menjadi bijak dalam proses pembelian atau investasi barang-barang teknologi, karena teknologi memang tidak ada batasnya dan berharga mahal.
  • Di sisi lain, kemampuan memahami barang-barang teknologi baik dayaguna, biaya investasi, umur ataupun perilaku penjual dan pencipta/pembuat teknologi juga sangat penting.  Sehingga pilihan dan tindakan alternatif dalam membeli dan menginvestasikan uang untuk suatu produk teknologi adalah keharusan bagi pembeli atau pengguna teknologi agar tidak terjebak dalam ketergantungan dan kerugian finansial.
  • Pemahaman teknologi, pemilihan teknologi dan pemilihan siapa yang dapat dipercaya sebagai supplier dan developer teknologi tersebut secara bijak agar tidak terjebak dalam kerugian financial adalah sebuah pengetahuan dan keahlian yang disebut management of technology (mengelola teknologi). 
  • Sayangnya pengetahuan disiplin dan kompetensi mengelola teknologi ini ternyata belum berkembang di tanah air. Termasuk di perguruan-perguruan tinggi teknologi terkemuka di Indonesia, seperti ITB dan UI. Untuk pengetahuan ini, kita masih tertinggal dari Negara Jiran seperti Singapore & Malaysia.

Hal ini sesuai dengan fenomena ekonomi dan industri di tanah air. Karena kita sangat dikenal sebagai suatu negara dan bangsa yang berkembang dan tumbuh secara ekonomi akibat peningkatan konsumsi bukan karena faktor produksi.

 

Barang-barang teknologi pada umumnya ataupun ERP pada khususnya,  cukup rumit dan kompleks pendayagunaannya. Sehingga pembelajaran untuk mendayagunakan barang teknologi tersebut adalah keharusan. Artinya tidak ada yang instan dalam pendayagunaannya.

Hal ini yang menjadi masalah besar dan berat bagi para pengguna teknologi. Jangan sampai ketika pengguna teknologi belum sempat memaksimalkan penggunaan teknologi tersebut, pencipta atau pengembangnya telah mengeluarkan versi baru. Biasanya pengguna teknologi tersebut terpaksa harus melakukan investasi lagi bila ingin menggunakan versi baru dari teknologi tersebut.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun