Mohon tunggu...
Alomet And Friends
Alomet And Friends Mohon Tunggu... profesional -

Kami adalah perusahaan konsultan manajemen strategi yang berbasis pada proses dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Penerapan Proses Bisnis

15 Maret 2012   08:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:01 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serial Proses Bisnis 2*

Oleh : Mathiyas Thaib

CEO Alomet and Friends

Dr. Michael Hammer seorang guru besar Massachusetts Institute of Tecnology (MIT) dalam bukunya yang sangat populer pada tahun 90 an, “Business Process Reengineering” bermaksud menawarkan gagasan dan ide untuk menyederhanakan cara-cara bekerja korporasi dan pemerintah yang sudah terlanjur menjadi sangat birokratis, yang menyebabkan ketidak efisienan dan sangat sulit diintegrasikan, sehingga sangat sulit dalam pendayagunaan teknologi informasi.

Proses bisnis pada hakekatnya adalah menawarkan alternatif untuk menggantikan sistem dan prosedur yang telah berpuluh-puluh tahun dipakai dalam mekanisme organisasi yang akhirnya cenderung menyebabkan organisasi perusahaan atau lembaga pemerintahan menjadi terkotak-kotak atau terbentuknya silo-silo organisasi yang sangat birokratis karena mengutamakan prosedur.

Sistem dan prosedur sangat taat azas untuk kepentingan fungsi-fungsi organisasi, sehingga sering melupakan tujuan akhir organisasi yang seharusnya berorientasi untuk kepentingan pemangku kepentingannya.

Dengan demikian, tujuan akhir dari proses bisnis adalah menciptakan atau memberikan nilai maksimum yang melebihi pembayaran yang dilakukan oleh pelanggannya atau pemangku kepentingannya atau melebihi nilai yang pernah diperjanjikan kepada pelanggannya atau pemangku kepentingannya.

Sehingga di dalam sebuah proses bisnis perusahaan, setiap aktivitas kerja atau kegiatan harus dapat menciptakan nilai tambah bagi aktivitas kerja atau kegiatan berikutnya. Demikian pula halnya setiap proses kerja harus dapat menciptakan nilai tambah bagi proses berikutnya.

Akibatnya, setiap aktivitas kerja dan atau proses kerja yang tidak menciptakan nilai tambah sebaiknya dihilangkan saja.

*Artikel SERIAL ini dimaksudkan sebagai PENCERAHAN dan PELURUSAN pengetahuan dan pemahaman tentang PROSES BISNIS (Business Process) yang berkembang di masyarakat dewasa ini, agar penerapannya tidak menyimpang dari maksud dan tujuan penggagasnya yaitu DR MICHAEL HAMMER yang berasal dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) USA. Sebagian artikel ini pernah dimuat dalam majalah BUSINESS REVIEW Edisi Juni 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun