Nama pianis sekaligus komponis ternama, Ananda Sukarlan, jadi perbincangan karena aksi walk out-nya saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpidato dalam acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius di JIExpo, akhir pekan lalu.
Tidak sedikit orang yang setuju dan tidak mengenai tindakan yang beliau ambil. Ada orang yang bahkan tidak berada di tempat kejadian saat berlangsung tetapi menghebohkan kejadian tersebut. Ananda sendiri mengaku berinisiatif sendiri untuk melakukan aksinya dan tidak ada satu pun orang yang diajaknya untuk mengikuti beliau. Orang-orang yang keluar bisa jadi karena ingin ke kamar kecil, kedinginan, dan lain-lain. Alangkah baiknya jika kita tidak berprasangka buruk pada mereka.
Sejak umur 18 tahun, Ananda berada di Eropa dan banyak orang melakukan aksi walk out saat menonton bioskop, pertadingan sepak bola, konser, dan lain-lain. Di sana, hal ini sudah biasa dilakukan dan tidak ada orang yang mempermasalahkan. Budaya kebaratan inilah yang mempengaruhi beliau untuk melakukan hal tersebut. Mungkin di Indonesia tidak biasa hal ini dilakukan sehingga menjadi viral dibicarakan orang.
Bahkan ada yang membuat isu tersebut dengan menyangkutpautkan agama. Padahal sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali. Inilah keanehan yang terjadi di Indonesia. Segala sesuatu dibuat susah dan ribet. Menghargai perbedaan perlu diperkuat dalam pribadi masyarakat Indonesia. Intinya, jangan mudah tersulut dengan masalah kecil yang terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H