Mohon tunggu...
Aloisya Evelyn
Aloisya Evelyn Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa UNDIP

~Learn to write~

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Negara, Tanggung Jawab Kita

27 November 2016   21:11 Diperbarui: 27 November 2016   21:16 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda-beda sehingga terbentuklah pribadi yang berbeda pula. Karakter masing-masing orang dipengaruhi oleh keluarga, teman, dan lingkungan dimana ia tinggal. Di dunia ini tidak ada satu pun orang yang sama karena kita diciptakan unik untuk saling melengkapi. Seiring berjalannya waktu, lingkungan telah membentuk manusia-manusia baru pembawa perubahan bagi dunia.

Saat ini, kita tinggal di Negara Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila untuk mencapai tujuan atau cita-cita luhurnya sekaligus sebagai sumber hukumnya. Pancasila sebagai sumber hukum di Indonesia, maka segala peraturan yang dibuat harus berpedoman pada Pancasila. Sedangkan peraturan negara tertinggi dalam tata urutan Peraturan Perundang-undangan Nasional adalah UUD 1945.

Kita sebagai warga Negara Indonesia sudah sepantasnya patuh pada peraturan yang berlaku karena negara ini adalah tanggung jawab kita bersama. Tetapi pada kenyataannya, tidak sedikit dari kita yang justru memutarbalikkan kebenaran dengan berkata “Peraturan dibuat untuk dilanggar.” Apa jadinya negara ini jika kita tidak segera menyadari perbuatan kita yang keliru dan berusaha untuk memperbaikinya? Padahal, tujuan adanya peraturan itu sendiri adalah demi kesejahteraan kita semua.

Memulai dari diri sendiri itulah yang terpenting. Kemudian baru kita bisa mengingatkan bahkan menegur orang lain. Sadarlah bahwa masing-masing pribadi adalah agen-agen pembawa perubahan bagi sekitar kita. Hidup yang hanya sekali ini akan sia-sia jika tidak bermakna. Kemauan dari dalam diri setiap individu menjadikan yang tidak mungkin menjadi sangat mungkin. Jika kita tidak memiliki apa-apa, setidaknya masih ada pengharapan yang bisa mengobarkan kembali api semangat dalam diri kita.

Rasa ketertarikan dengan budayanya sendiri semakin luntur terutama pada generasi muda saat ini. Sangat ironis rasanya, orang Indonesia tetapi tidak mengenal ciri khas bangsanya. Untuk mempertahankan budaya diperlukan kesadaran yang kuat. Tidak hanya mengakui tetapi harus ikut serta dalam melestarikan budaya tersebut. Dari kesadaran itulah akan muncul upaya-upaya menjaga dan melindungi budaya asli daerah sehingga akan tetap utuh dan tidak mungkin diakui oleh negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun