Menyerah dan Pasrah
"Yaudah kalo ga mau gue bantu! Ah terserah deh!" kata-kata tersebut akan muncul dalam benak mereka lalu membuat mereka memilih sikap tidak peduli. Padahal beberapa waktu lalu mereka semangat untuk menyelesaikan masalah. Ya, begitulah, tapi tidak semua loh ya.
Berserah kepada-Nya
Setelah memikirkan solusi, mencoba menyelesaikan (walaupun effort-nya tidak besar-besar amat), mereka yang cukup religius akan berdoa kepada Tuhannya. Sadar bahwa mereka bukan siapa-siapa, semua terjadi atas kehendak Tuhan, ada keindahan dibalik setiap masalah. Entah dari mana tapi mereka seakan-akan jadi orang yang paling dekat dengan Tuhan. Bukan mau dipanggil tapi ya.
Biasanya setelah melewati fase ketiga tantangan-tantangan yang ada perlahan berangsur selesai. Tanpa disadari hidup kembali menjadi tenang. Solusi yang dipikirkan dapat berjalan dengan baik, dan semua menjadi indah.
Mungkin memang benar kita harus melibatkan Tuhan dalam setiap langkah hidup, tetapi juga mungkin hanya soal waktu. Mungkin semua tantangan tersebut butuh proses untuk diselesaikan, mungkin juga solusi-solusi yang ada dalam benak kita perlu waktu untuk diterapkan dalam persoalan yang ada.
Jadi? Yuk, kita lebih bersabar lagi, hidup itu jangan hanya dipikirkan tapi juga dijalankan. Bagi yang merasa hidup tidak adil, ya memang. Hidup memang tidak adil, pilihannya adalah mau menerima ketidakadilan tersebut atau bangun dan berusaha membuatnya adil. Terakhir, selalu libatkan Tuhan dalam setiap langkah kita ya.