Kisah ini dimulai di bulan Agustus dimana aku menjelajah ke suatu kota di Jawa Timur, yaitu Jember.  Petualangan yang dimulai dengan berjumpa kawan-kawan yang beragam warna almameter dan berbagai jenis Universitas. Acara yang memulai langkahku disini ialah Kebhinekaan 1 dan 2 yang berjudul "Games and Ask Me Everything"dan "Mana Permainanmu".  Kegiatan dimulai dengan membuat lingkaran memutar di lapangan Rektorat UNEJ. Pagi itu, kami, para mahasiswa kelompok Modul Nusantara 3, berkumpul dengan semangat di lapangan hijau Universitas Jember. Kami telah merencanakan sebuah permainan yang akan memacu adrenalin dan kecerdasan kami. Rasa kebersamaan dan semangat tim sangat kuat di antara kami, dan kami siap untuk membuat area permainan menggunakan tali rafia dan paku.
   Lima orang di tim kami yang bertugas mengukur ukuran tali untuk area permainan, sedangkan beberapa orang lainnya sibuk menancapkan paku di daerah yang akan diikatkan tali tersebut. Kami bekerja dengan cepat dan efisien, saling membantu satu sama lain, sehingga area permainan kami segera siap. Permainan dimulai dengan pembagian kami menjadi kelompok-kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 4 hingga 5 orang. Kemudian, kami duduk bersama untuk merumuskan strategi. Diskusi yang seru pun dimulai, dan kami saling berbagi ide tentang bagaimana melewati tanpa tertangkap oleh lawan. Meskipun beberapa teman setim kami sudah tertangkap sebelum permainan dimulai, kami tetap semangat dan penuh tawa. Kelompok kami harus berhadapan dengan kelompok lawan yang memiliki satu anggota lebih. Ini membuat kami agak kewalahan, tetapi kami tidak menyerah. Kami mencoba berkolaborasi dan menciptakan rencana untuk mengalahkan mereka. Permainan pun dimulai, dan kami berlarian di sekitar area permainan, mencoba menghindari lawan yang gigih mengejar kami. Kami tertawa dan berteriak sepanjang permainan, meskipun beberapa dari kami akhirnya tertangkap oleh lawan. Akhirnya, permainan Gerobak Sodor dimenangkan oleh kelompok lain, bukan oleh kami. Namun, saya tidak merasa sedih sama sekali. Yang lebih penting bagiku adalah kesenangan yang kami rasakan selama permainan tersebut.
   Permainan ini telah menguatkan pertemanan kami, membangun kebersamaan, dan membuat kami merasa begitu hidup. Kami belajar tentang kerja sama, strategi, dan juga tentang cara mengatasi rintangan bersama. Saat matahari mulai tenggelam di balik cakrawala, kami meninggalkan lapangan hijau itu dengan senyum di wajah kami, tahu bahwa kenangan indah ini akan selalu bersinar dalam ingatan kami.
   Petualangan ini masih berlanjut pada kegiatan Refleksi 1 yang berjudul "Siapakaah Aku?".Â
Para mahasiswa dan mahasiswi dari kelompok 3 Modul Nusantara berkumpul di Fakultas Pertanian, tepatnya di ruangan Tebu 3. Kami dengan antusias duduk bersama dan membentuk lingkaran agar bisa saling berhadap-hadapan. Acara ini dipandu oleh seorang narasumber yang akan memandu kami dalam mengeksplorasi tema kepercayaan dan pluralisme agama di Indonesia. Film pendek yang membahas tema kepercayaan dan pluralisme agama di Indonesia diputar menggunakan media infokus dan bantuan presentasi. Film tersebut memfokuskan pada kepercayaan leluhur Merapu dari Sumba dan Aliran Kebatinan dari Cianjur. Kami semua dengan penuh perhatian menonton film tersebut, mencoba untuk memahami kedalaman dan kompleksitas kepercayaan-kepercayaan tersebut.
   Setelah menonton film, narasumber membagi kami ke dalam beberapa kelompok kecil, sebanyak 4 kelompok. Kami diberi tugas untuk berdiskusi dengan teman-teman sekelompok mengenai tema film tersebut. Kami membahas informasi yang dapat diambil dari film, berbagi perasaan dan pandangan kami, serta mencoba mengaitkan tema ini dengan konsep Bhinneka Tunggal Ika, semboyan nasional Indonesia yang berarti "Berbeda-beda, tapi tetap satu." Selanjutnya, satu orang dari masing-masing kelompok menjadi perwakilan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kelompok lain diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab terhadap presentasi tersebut. Diskusi dan tanya jawab berlangsung cukup lama karena antusiasme yang tinggi dari semua teman-teman kami. Kegiatan tersebut akhirnya diakhiri dengan proses pembuatan kesimpulan dan penekanan pada poin-poin penting oleh narasumber. Ini membantu kami merangkum hasil diskusi dan pemahaman bersama tentang tema kepercayaan dan pluralisme agama di Indonesia, serta mengaitkannya dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menggambarkan keragaman dan persatuan Indonesia. Kami semua merasa bahwa kegiatan ini telah membantu kami lebih memahami dan menghargai keragaman kepercayaan di Indonesia, serta pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama.
  Kegiatan selanjutnya Kebhinekaan 3. Kegiatan yang mengangkat judul "Budaya dalam Slide: Cerita dari Daerah Kami".Â
Hari itu, kami, seluruh mahasiswa dan mahasiswi PMM kelompok 3, berkumpul di sebuah ruangan dengan media infokus yang tersedia di depan. Suasana penuh kegembiraan dan antisipasi, karena kami siap untuk mendengarkan presentasi dari teman-teman kami yang bersedia membagikan informasi tentang daerah asal mereka, termasuk suku asli, makanan khas, alat musik, dan tari-tarian tradisional.