Hari Bumi atau yang lebih dikenal dengan sebutan EARTH DAY, seluruh sejarahnya dimulai dari Amerika Serikat dengan maksud untuk memberi perhatian terhadap hal-hal yang terjadi di bumi yang ditinggali oleh bermacam makhluk hidup. Hal ini diprakarsai oleh John Mconall pada tahun 1969 untuk menyambut March Equinox dimana setiap tahun pada bulan Maret matahari sejajar dengan equator yang menandakan dimulainya musim semi di utara dan musim gugur di belahan bumi bagian selatan.
Senator Gaylord Nelson, pengamat bumi dan lingkungan hidup, pada tahun yang sama -1969- dalam konferensi di Seattle, Washington, mengumumkan bahwa, pada musim semi 1970 akan ada demo yang dilakukan oleh rakyat yang menyerukan pada seluruh dunia agar menjaga bumi dan isinya termasuk makhluk yang menghuninya termasuk menghentikan perang Vietnam.
Pada tanggal 22 April tahun 1970 sebanyak 20 juta rakyat Amerika dipimpin oleh Denis Hayes lulusan Harvard University pilihan Senator Gaylord Nelson turun ke jalan-jalan, taman-taman dan auditorium-auditorium untuk bertindak nyata meneriakkan pada dunia untuk mengamankan bumi dari kerusakan, melindungi air minum, membersihkan udara, melestarikan alam dan laut. Embrio gagasan Hari Bumi dimulai sejak ia menyampaikan pidatonya di Seattle tahun 1969, tentang desakan untuk memasukkan isu-isu kontroversial, dalam hal ini lingkungan hidup, dalam kurikulum resmi perguruan tinggi mengikuti model teach in mengenai masalah anti perang. Gagasan Nelson mendapat dukungan yang mencengangkan dari masyarakat sipil.
Demo ini menarik perhatian 141 negara lainnya yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun, yang dikemudian hari menjadi Hari Bumi sedunia yang kita peringati sekarang. Majalah TIME memperkirakan bahwa sekitar 20 juta orang turun ke jalan pada 22 April 1970. Nelson menyebutkan fenomena ini sebagai 'ledakan akar rumput yang sangat mencengangkan' dimana : " Masyarakat umum sungguh peduli dan Hari Bumi menjadi kesempatan pertama sehingga mereka benar-benar dapat berpartisipasi dalam suatu demonstrasi yang meluas secara nasional, dan dengan itu menyempaikan pesan yang serius dan mantap kepada para politisi untuk bangkit dan berbuat sesuatu ".
Menurut berbagai analisis ledakan ini muncul karena bergabungnya generasi pemrotes tahun 60-an (bagian terbesar adalah pelajar, mahasiswa, sarjana) yang terkenal sebagai motor gerakan anti-perang, pembela hak-hak sipil yang radikal. Sebuah perkawinan antara pemberontakan 60-an dan kesadaran lingkungan tahun 60-an. Hari Bumi yang pertama ini di Amerika Serikat merupakan klimaks perjuangan gerakan lingkungan hidup tahun 60-an untuk mendesak masuk isu lingkungan sebagai agenda tetap nasional.
by : alnia rindang
ilmu keperawatan,universitas diponegoro
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H