Mohon tunggu...
Al Muzakki
Al Muzakki Mohon Tunggu... Ilmuwan - -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Intensifikasi Pembelajaran Bahasa Daerah untuk Menguatkan Budaya Bangsa

10 Maret 2019   16:00 Diperbarui: 10 Maret 2019   16:04 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intensifikasi Pembelajaran Bahasa Daerah

Mata pelajaran bahasa daerah di tingkat SD sangat penting dalam tingkat awal pengenalan bahasa daerah sebagai budaya bangsa pada pendidikan formal sekaligus dapat menjadi sarana dalam kehidupan bermasyarakat yaitu untuk komunikasi dan etika sopan santun dalam bermasyarakat (Rosita dan Aprilia 2006). Pengajaran bahasa daerah setidaknya harus diarahkan pada tiga fungsi pokok yaitu alat komunikasi, edukatif, dan kultural.

Fungsi alat komunikasi diarahkan agar siswa dapat menggunakan bahasa daerah secara baik dan benar untuk keperluan alat perhubungan dalam keluarga dan masyarakat.

Fungsi edukatif diarahkan agar siswa dapat memperoleh nilai-nilai budaya daerah untuk keperluan pembentukan kepribadian dan identitas bangsa.

Fungsi kultural agar dapat digali dan ditanamkan kembali nilai-nilai budaya daerah sebagai upaya untuk membangun identitas dan menanamkan filter dalam menyeleksi pengaruh budaya luar (Wibawa, 2013)

Pengintensifan bahasa daerah sebagai bahan pengajaran di pendidikan Indonesia yaitu dengan memisahkan bahasa daerah pada matapelajaran tersendiri. Pemerintah bekerjasama dengan Balai Bahasa menentukan bahasa mana saja yang harus ada dalam sekolah sesuai dengan letak dan bahasa yang digunakan oleh masyarakat sekitar sekolah. Kemudian untuk evaluasi pengajaran tersebut, diadakan ujian meliputi ujian tulis dan ujian praktik untuk bahasa daerah. Dharapkan dengan adanya matapelajaran Bahasa Daerah dan adanya ujian praktik dan tulis, Bahasa Daerah akan lestari dikalangan generasi penerus bangsa.

Referensi

Apandi I. 2018. Bimtek Kurikulum 2013 Belum Mengakomodir Guru Mulok Wajib Bahasa Daerah. Diakses 10 Maret 2018. https://www.kompasiana.com/ idrisapandi/5a9431cacaf7db6c59425b95/bimtek-kurikulum-2013-belum-mengakomodir-guru-mulok-wajib-bahasa-daerah

Rosita Ayik dan Aprila Fifteen. 2006. Pentingnya Mata Pelajaran Bahasa Daerah Dalam Kurikulum Sekolah Dasar Dalam Eksistensi Budaya Bangsa. Pengembangan Pendidikan, Vol. 3, No. 1, hal 35-43

Wibawa S. 2013. Mengukuhkan Pembelajaran Bahasa, Sastra, Dan Budaya Daerah Sebagai Muatan Lokal. Konferensi Internasional Budaya Daerah III Universitas Veteran, Sukoharjo 7-8 Desember 2013. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Sutrisna%20Wibawa,%20M.Pd./MAKALAH%20IKADBUDI%20UNIVET%202013.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun