Mohon tunggu...
Mujibta Yakub
Mujibta Yakub Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hobi Menulis, Berbagi Faedah (Manfaat), Belajar, Religi (Islam).

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hembusan Harapan: Uji Coba Vaksin Kanker Paru-paru

25 Agustus 2024   12:44 Diperbarui: 25 Agustus 2024   12:51 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
post.healthline.com


Uji Coba Vaksin Kanker Paru Pertama

Menurut laporan dari berbagai sumber, uji coba vaksin kanker paru pertama di dunia telah dimulai, dengan vaksin berbasis mRNA BNT116 dari BioNTech yang diuji di tujuh negara untuk berpotensi merevolusi pengobatan kanker paru non-sel kecil (NSCLC). Perkembangan yang groundbreaking ini menandai tonggak penting dalam perjuangan melawan salah satu bentuk kanker yang paling mematikan.

BNT116 memanfaatkan teknologi messenger RNA (mRNA), mirip dengan yang digunakan dalam vaksin COVID-19, untuk memperkenalkan penanda tumor dari kanker paru non-sel kecil kepada sistem kekebalan pasien. Pendekatan inovatif ini bertujuan untuk mempersiapkan pertahanan tubuh agar dapat mengenali dan melawan sel kanker yang mengekspresikan penanda spesifik ini. 

Berbeda dengan kemoterapi tradisional, yang sering mempengaruhi sel kanker dan sel sehat, BNT116 dirancang untuk meningkatkan respons imun terhadap target yang terutama diekspresikan oleh sel kanker, yang berpotensi mengurangi toksisitas terhadap jaringan sehat.

Uji klinis fase 1 untuk BNT116 mencakup 34 lokasi penelitian di tujuh negara: Inggris, AS, Jerman, Hongaria, Polandia, Spanyol, dan Turki. Di Inggris saja, enam lokasi berpartisipasi, dengan pasien pertama di Inggris menerima dosis awal mereka pada 22 Agustus 2024. Sekitar 130 pasien akan terdaftar dalam studi ini secara global, dengan sekitar 20 peserta diharapkan dari Inggris. Uji coba ini mencakup pasien pada berbagai tahap kanker paru non-sel kecil, dari kasus tahap awal sebelum operasi atau radioterapi hingga mereka yang memiliki penyakit tahap lanjut atau kambuh.

Uji coba ini bertujuan untuk menetapkan profil keamanan dan menentukan dosis yang tepat untuk BNT116, baik sebagai monoterapi maupun dalam kombinasi dengan pengobatan NSCLC yang sudah ada. Peserta berkisar dari mereka yang memiliki penyakit tahap awal (Tahap 2 dan 3) hingga pasien dengan kanker lanjut (Tahap 4) atau kambuh. 

Studi ini akan mengevaluasi apakah BNT116 memiliki efek sinergis anti-tumor ketika diberikan bersamaan dengan rejimen kemoterapi atau imunoterapi yang ada. Para peneliti berharap dapat menunjukkan bahwa vaksin ini tidak hanya efektif melawan kanker paru tetapi juga tidak mempengaruhi jaringan sehat, yang berpotensi menawarkan pendekatan yang lebih terarah dibandingkan dengan pengobatan konvensional.

Mengembangkan vaksin yang efektif melawan kanker paru mewakili perubahan paradigma potensial dalam onkologi. Dengan kanker paru menjadi penyebab utama kematian terkait kanker secara global, yang menyebabkan sekitar 1,8 juta kematian setiap tahun, vaksin yang berhasil dapat menyelamatkan banyak nyawa. Uji coba BNT116 sangat signifikan karena memanfaatkan teknologi mRNA, yang terbukti sangat efektif dalam vaksin COVID-19, untuk menargetkan sel kanker secara spesifik. 

Pendekatan ini berpotensi mengatasi keterbatasan pengobatan saat ini, menawarkan terapi yang lebih terarah dengan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan kemoterapi tradisional. Jika berhasil, vaksin groundbreaking ini tidak hanya dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien kanker paru di seluruh dunia, menandai era baru dalam imunoterapi kanker.

Pentingnya Vaksinasi Kanker Paru

Kanker paru tetap menjadi tantangan besar di bidang onkologi. Menurut American Cancer Society, kanker paru bertanggung jawab atas sekitar 25% dari semua kematian akibat kanker di Amerika Serikat, dengan perkiraan 238.340 kasus baru dan 127.070 kematian yang diproyeksikan untuk tahun 2023 saja. Statistik yang mencengangkan ini menekankan perlunya mendesak untuk opsi pengobatan inovatif, seperti vaksin BNT116.

Lanskap pengobatan tradisional untuk kanker paru terutama bergantung pada operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi. Namun, metode ini sering kali disertai dengan efek samping yang signifikan dan mungkin tidak efektif untuk semua pasien. Pengenalan imunoterapi telah memberikan harapan baru, tetapi masih ada kebutuhan mendesak untuk terapi yang lebih terarah yang dapat meningkatkan respons imun secara spesifik terhadap sel kanker.

Uji coba vaksin BNT116 mewakili langkah maju yang menjanjikan dalam hal ini. Dengan memanfaatkan teknologi mRNA, para peneliti bertujuan untuk memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk secara spesifik menargetkan dan menghancurkan sel kanker sambil meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat. Ini dapat mengarah pada opsi pengobatan yang lebih efektif dan kurang beracun bagi pasien yang melawan kanker paru.

Masa Depan Pengobatan Kanker

Seiring dengan kemajuan uji coba BNT116, penting untuk memantau hasilnya dengan cermat. Hasil dari uji coba ini dapat membuka jalan bagi vaksin kanker paru di masa depan dan mungkin jenis kanker lainnya juga. Keberhasilan teknologi mRNA dalam konteks COVID-19 telah membuka jalan baru untuk penelitian kanker, dan implikasi dari uji coba ini melampaui kanker paru.

Jika BNT116 terbukti efektif, ini dapat menyebabkan perubahan paradigma dalam cara kanker paru diobati. Potensi untuk vaksin yang tidak hanya mencegah kekambuhan kanker tetapi juga meningkatkan respons imun keseluruhan terhadap tumor dapat merevolusi perawatan kanker. Selain itu, keberhasilan uji coba ini dapat menginspirasi pendekatan serupa untuk jenis kanker lainnya, mengarah pada era baru pengobatan kanker yang dipersonalisasi.

Inisiasi uji coba vaksin kanker paru pertama di dunia dengan BNT116 dari BioNTech menandai tonggak penting dalam perjuangan melawan kanker paru. Dengan memanfaatkan teknologi mRNA, pendekatan inovatif ini bertujuan untuk meningkatkan respons imun secara spesifik terhadap sel kanker, yang berpotensi mengubah lanskap pengobatan untuk kanker paru non-sel kecil. 

Saat para peneliti terus mengeksplorasi keamanan dan efektivitas vaksin ini, harapannya adalah bahwa vaksin ini tidak hanya akan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien kanker paru di seluruh dunia. Masa depan pengobatan kanker mungkin sangat bergantung pada keberhasilan uji coba seperti BNT116, membuka era baru terapi terarah yang memprioritaskan kesejahteraan pasien.

Referensi:

  1. American Cancer Society. (2023). Lung Cancer Statistics. Retrieved from American Cancer Society
  2. BBC News. (2024). Promising lung cancer vaccine trial starts in UK. Retrieved from BBC News
  3. Independent. (2024). Lung cancer vaccine: Breakthrough jab could improve survival rates. Retrieved from Independent
  4. Interesting Engineering. (2024). BNT116: World's 1st mRNA lung cancer vaccine begins human trials. Retrieved from Interesting Engineering
  5. CDC. (2023). Lung Cancer Statistics. Retrieved from CDC

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun