Mohon tunggu...
Mujibta Yakub
Mujibta Yakub Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hobi Menulis, Berbagi Faedah (Manfaat), Belajar, Religi (Islam).

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Revolusi Pengelolaan Limbah, Lalat Tentara Hitam Mengubah Limbah jadi Emas

1 Agustus 2024   10:12 Diperbarui: 3 Agustus 2024   00:08 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi-inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan status lalat dari sekadar pemroses limbah menjadi platform biomanufaktur canggih, memenuhi beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.

Menggunakan lalat tentara hitam untuk pengelolaan limbah menawarkan berbagai manfaat lingkungan dan ekonomi. Lalat-lalat ini dapat mengurangi penggunaan tempat pembuangan akhir secara signifikan, karena mereka mengonsumsi 40% hingga 70% limbah organik global yang jika tidak akan berakhir di tempat pembuangan sampah [1]. 

Proses ini membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, yang menyumbang sekitar 5% dari emisi global tahunan dari limbah organik yang dibuang di tempat pembuangan sampah [2]. 

Selain itu, larva menghasilkan produk sampingan berharga, termasuk protein dan lipid berkualitas tinggi untuk pakan ternak, dan frass yang berfungsi sebagai pupuk kaya nutrisi [3] [1]. Potensi ekonomi yang signifikan, dengan aplikasi di pasar pakan hewan global senilai USD $500 miliar dan produksi enzim industri bernilai miliaran dolar setiap tahunnya [2].

Penerapan lalat rekayasa genetik untuk pengelolaan limbah menghadapi beberapa rintangan. Peraturan saat ini di AS dan UE membatasi penggunaan protein serangga dalam pakan ternak, yang memerlukan persetujuan tambahan makanan yang belum diterbitkan [1]. 

Penskalaan produksi ke tingkat industri menimbulkan tantangan teknologi, termasuk mempertahankan populasi besar dan memastikan produksi telur yang konsisten [2]. 

Kekhawatiran lingkungan dan keselamatan juga harus addressed, dengan peneliti mengembangkan strategi pengendalian genetik untuk mencegah lalat rekayasa melarikan diri dan bertahan di alam liar [3]. Mengatasi hambatan regulasi, teknologi, dan lingkungan ini sangat penting untuk adopsi luas dan kesuksesan solusi pengelolaan limbah yang inovatif ini.

Mengatasi Tantangan Limbah

Pengelolaan limbah adalah tantangan global yang terus tumbuh seiring dengan meningkatnya populasi dan aktivitas manusia. Setiap tahun, miliaran ton limbah organik dihasilkan, banyak di antaranya berakhir di tempat pembuangan sampah, melepaskan gas rumah kaca dan mencemari lingkungan. 

Lalat tentara hitam menawarkan solusi alami dan berkelanjutan untuk mengurangi volume limbah dan memanfaatkan kembali sumber daya.

Limbah organik mencakup berbagai bahan, termasuk sisa makanan, limbah pertanian, dan kotoran hewan. Limbah ini sering kali berakhir di tempat pembuangan sampah, di mana mereka terdekomposisi dan menghasilkan metana---sebuah gas rumah kaca yang kuat---serta mencemari tanah dan air. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun