Mohon tunggu...
Mujibta Yakub
Mujibta Yakub Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hobi Menulis, Berbagi Faedah (Manfaat), Belajar, Religi (Islam).

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Revolusi Pengelolaan Limbah, Lalat Tentara Hitam Mengubah Limbah jadi Emas

1 Agustus 2024   10:12 Diperbarui: 3 Agustus 2024   00:08 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lalat tentara hitam yang diternak di Biomagg. (Bhakti Satrio Wicaksono via kompas.com)

Lalat Rekayasa Genetik Memakan Limbah

Lalat rekayasa genetik, khususnya lalat tentara hitam, semakin menjadi solusi menjanjikan untuk pengelolaan limbah berkelanjutan. 

Lalat-lalat ini dapat secara efisien mengubah berbagai jenis limbah organik menjadi sumber daya berharga seperti pakan ternak, biofuel, dan pupuk, berpotensi merevolusi cara kita menangani dan mendaur ulang bahan organik.

Lalat tentara hitam (*Hermetia illucens*) telah menarik perhatian karena kemampuannya yang luar biasa dalam memproses limbah organik. 

Lalat-lalat ini dapat mengonsumsi berbagai macam bahan, termasuk sisa makanan, kotoran hewan, bahkan lumpur tinja [1] [2]. Larva mereka sangat efisien, mampu mengurangi massa kotoran babi sebesar 56% sambil menurunkan konsentrasi nutrisi sebesar 40-55% [1]. 

Patut dicatat, larva lalat tentara hitam dapat mengonsumsi hampir dua kali jumlah limbah buah dan sayuran dibandingkan pakan unggas standar, menunjukkan kapasitas pengurangan limbah yang luar biasa [1]. 

Efisiensi dalam mengubah materi organik menjadi biomassa membuat mereka menjadi alat menjanjikan untuk mengatasi tantangan pengelolaan limbah dan berkontribusi pada praktik pertanian yang lebih berkelanjutan.

Kemajuan terbaru dalam rekayasa genetik telah memperluas potensi aplikasi lalat tentara hitam untuk pengelolaan limbah. Para peneliti di Universitas Macquarie mengusulkan modifikasi serangga ini untuk menangani aliran limbah yang lebih kompleks dan memproduksi bahan industri bernilai tinggi [1]. 

Peningkatan ini dapat memungkinkan lalat untuk mencerna limbah organik yang terkontaminasi, termasuk limbah yang mengandung kimia berbahaya seperti PFAS. 

Selain itu, lalat rekayasa dapat memproduksi enzim industri untuk berbagai sektor dan menghasilkan lipid khusus untuk biofuel dan pelumas, berpotensi menggantikan produk turunan minyak bumi [1]. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun