Mohon tunggu...
Al Mugni Amelia Putri
Al Mugni Amelia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Pontianak

Hobi saya membaca dan mendengar lagu, kalau ditanya genre apa yang kusuka ngg tau ya soalnya saya suka dengar lagu yang enak di telinga saya aja.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Omzet Melejit! Kuliner Legend Siomay Mamang IAIN Pontianak Semakin Eksis

9 Juni 2023   18:29 Diperbarui: 9 Juni 2023   18:33 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki cita rasa yang asin manis dengan tekstur saos kacang kentalnya yang pas, Siomay Mamang IAIN tidak pernah sepi pembeli. Dibuka mulai pukul 06.00-14.00 WIB, pelanggan yang datang dikatakan bisa mencapai 300 lebih orang per hari.

Benar saja, selain lezat, harga seporsi tergolong ramah dikantong. Seporsi siomay lengkap dengan kol, kentang dan telor rebus, hanya dibanderol Rp 5-10 ribu. Kang Didi-- sapaan akrabnya--, hanya menjual satu menu saja yakni siomay. Meskipun hanya ,menjual satu menu saja tetapi siomay Kang Didi selalu habis dalam sehari.

Kuliner ini berawal dari kegelisahan Didi (nama asli), untuk mencari pekerjaan. Ia merantau dari Jawa ke Pontianak untuk mencari pekerjaan. Kang Didi merantau ke Pontianak tahun 2000, sebelum berjualan siomay ia sempat bekerja menjadi kuli bangunan. Setelah itu pada tahun 2012, ia mulai berjualan jajanan sekolah menggunakan sepeda motor dan akhirnya menetap di depan IAIN dengan berjualan siomay.

"Sebelum menetap jualan siomay disini saya sempat jadi kuli bangunan, lalu jualan jajanan sekolah keliling menggunakan sepeda motor, habis itu baru netap jualan siomay di depan IAIN ini," katanya saat diwawancarai kami, Kamis (25/5).

Saat ini, Kang Didi mempekerjakan 2 pegawai. Menurut Kang Didi, ia dibantu istri untuk meracik bumbu dan adonan siomay. Bahan baku yang ia gunakan yakni daging ikan tenggiri untuk siomay. Dalam seharinya ia bisa membuat 15 kilogram adonan siomay.

Pendapatannya bisa Rp 3-4 juta dalam sehari dengan menjual sebanyak 300-400 porsi siomay. Berarti dalam sebulan Kang Didi bisa mendapatkan pendapatan kotor sekitar Rp 90 juta. Kang Didi juga biasa menerima pesanan untuk acara seperti pernikahan, arisan, dll.

Disinggung terkait nama, ia mengungkapkan bahwa siomay nya tidak memiliki nama, biasanya orang-orang hanya menyebut Siomay Mamang IAIN atau dulu disebut Siomay Mamang STAIN. Untuk alasan mengapa siomay Kang Didi tidak memiliki nama, Kang Didi pun belum memiliki alasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun