Mohon tunggu...
almughni mika
almughni mika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

perubahan, pilihan dan prinsip.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masa Keemasan Dinasti Fatimiyah dalam Membangun Peradaban Islam di Mesir

1 Januari 2023   21:33 Diperbarui: 5 Januari 2023   22:39 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://harakah.id/wp-content/uploads/2020/07/IMG_000000_000000-2.jpg

Dinasti fatimiyah merupakan satu-satunya dinasti syi'ah dalam islam yang mana didirikan pertama kali di Tunisia pada tahun 909 M oleh said ibn husein. dan pertama kali dideklarasikan berdirinya dinasti ini yaitu pada taggal 21 rabiu al-sani 297 H (15 januari 910 M) di daerah Raqqadah.

 Setelah meninggalnya imam ja'far shodiq anggota syiah ismailyah beselisih pendapat mengenai sosok pengganti imam. Ismail, putra ja'far yang di tunjuk secara nash sebagai penggantinya, telah meninggal terlebih dahulu pada saat bapaknya masih hidup. Pada saat yang sama, mayoritas pengikut Ismailiyah menolak penunjukan muhammmad yang merupakan putra ismail. Padahal, menurut mereka, terdapat sosok musa Al-kadzim yang dinilai lebih pantas memegang kekuasaan dan menjadi pemimpin.

Maka bedasarkan kesepakatan diangkatlah musa al-kadzim sebagai imam mereka yang menggantikan bapaknya sendiri yaitu ja'far pada mulanya sekte Ismailiyah ini tidak jelas keberadaannya, sehingga datanglah Abdullah ibn maimun yang mana kemudian memberi bentuk terhadap sistem agama dan politik Ismailiyah ini.

 Pada tahun 860 M kelompok ini pindah ke salamiya di syiria dan disinilah mereka membuat suatu kekuatan dengan membuat pergerakan propagandis dengan tokohnya said ibn husein. Mereka secara rahasia mengirim utusan-utusan ke berbagai daerah terutama afrika dan mesir untuk menyebarkan ismailiyat kepada rakyat. Dengan cara ini lah mereka membuat landasan pertama bagi munculnya dinasti faimiyah  di afrika dan mesir.

Maka dari itu munculnya dinasti ini tidak lain dari Gerakan-gerakan sekte Ismailiyah yang di pimpin oleh abdullah bin syi'i dengan terampil dan terorganisir. Dinasti fatimiyah merasakan tiga ibu kota yaitu Raqadah , Al-mahdiyah dan kairo dibawah 14 khalifah selama 262 tahun yaitu sejak tahun 909 M hingga 1171 M. kejayaan itu dapat dilihat dalam bidang agama dengan toleransi yang tinggi, Pendidikan dengan pembangunan universitas dan perpustakaan. 

Kebudayaan dan peradaban dengan kota kairo sebagai bukti, arsitektur dengan masjid al-azhar dan kesenian dengan produk tekstil, tenunan, keramik dan penjilidan. Penasaran dengan apa saja kontribusi dinasti fatimiyah terhadap peradaban islam di mesir? Mari simak ulasan berikut !

 

Perkembangan islam pada masa dinasti fatimiyah di mesir

 Semenjak dipindahkan ke mesir, dinasti ini juga memiliki sumbangan yang cukup besar dan tak bisa disepelekan terhadap peradaban islam, baik dalam sistem pemerintahan maupun dalam bidang keilmuan. Masa keemasan dinasti fatimiyah di mulai pada periode al-muiz dan memuncak pada masa al-aziz. Kemajuan yang di capai dari kekhalifahan al aziz diantaranya sebagai berikut :

 

Bidang politik dan pemerintahan 

Dari segi politik dinasti fatimiyah membentuk wazir-wazir (wazir tanfiz dan wazir tafwid). Wazir ini di bentuk pada masa aziz billah pada bulan Ramadhan tahun 367\979 M. disamping itu daulah fatimiyah juga membentuk dewan-dewan dalam pemerintahannya diantaranya, dewan majlis, dewan nazar, dewan tahkik (sekretaris), dewan barid (pos), dewan tartib (keamanan), dewan kharraj (pajak) dan lain-lainnya.

 Bentuk pemerintahan pada masa dinasti fatimiyah merupakan suatu bertuk pemerintahan yang dianggap sebagai pola baru dalam sejarah mesir. Dalam pelaksanaanya khalifah adalah kepada yang bersifat temporal dan spiritual . pengangkatan dan pemecatan pejabat tinggi berada di bawah kontrol kekuasaan khalifah.

Menteri-menteri wazir kekhalifahan dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok militer dan sipil. Yang dibidangi oleh kelompok militer diantaranya: urusan tentara, perang, pengawal rumah tangga khalifah dan semua permasalahan yang menyangkut keamanan.Yang termasuk kelompok sipil diantaranya : qadi, ketua dakwah, inspektur pasar, bendahara negara, wakil kepala urusan rumah tangga khalifah, qori.

 

Pemikiran dan filsafat

Dinasti fatimiyah banyak mengadopsi pemikiran filsafat Yunani yang dikembangkan dari pendapat-pendapat filsuf, seperti plato, Aristoteles , dan ahli-ahli filsafat lainnya. Kelompok ahli filsafat yang paling terkenal pada dinasti ini adalah ikhwanu shafa. Dalam filsafatnya, kelompok ini cenderung membela kelompok syi'ah isma'iliyah dan mengembangkan pemikiran-pemikiran yang berhubungan dengan ilmu agama, pengembangan syariah dan filsafat Yunani.

 

Tokoh-tokoh ahli filsafat yang muncul pada dinasti fatimiyah diantaranya :

 

  • Abu Hatim ar-Rozi dia adalah seorang da'i ismailiyat yang pemikirannya lebih banyak dalam masalah politik dan juga menulis beberapa buku diantaranya kitab Azzayinah yang terdiri dari 1200 halaman didalamnya banyak membahas masalah fiqh, filsafat dan aliran-aliran dalam agama.
  • Abu Abdulllah an-Nasafi dia adalah seorang penulis kitab Almashul. Kitab ini lebih banyak membahas masalah al-Ushul al-Mazhab al-Ismaily. Selanjutnya ia menulis kitab unwanuddin ushulus syar'i, adda'watu manjiyyah. Kemudian ia menulis buku tentang falak dan sifat alam dengan judul kaunul alam dan al-kaunul mujrof.
  •  Abu Ya'kub as-Sajazi, ia merupakan yang paling banyak tulisannya dan lain-lain.

 

Pendidikan dan Iptek

Seorang ilmuan yang paling terkenal pada masa dinasti fatimiyah adalah Yakub ibnu Killis. Ia berhasil membangun akademi-akademi keilmuan yang menghabiskan ribuan dinar perbulannya. Pada masanya ia berhasil membesarkan seorang ahli fisika Bernama Muhammad at-tamimi, ahli sejarah Bernama Muhammad ibnu yusuf al-kindi, seorang ahli sastra adalah al-aziz yang berhasil membangun masjid al-Azhar yang nantinya berfungsi sebagai universitas al-azhar, dan dari situ disebarkan para dai ke luar Mesir.

Kemajuan yang paling fundamental pada masa dinasti fatimiyah adalah keberhasilannya membangun Lembaga keilmuan yang disebut darul hikam atau darul ilmi yang dibangun oleh al-hakim pada tahun 1005 M.. Al-hakim juga mendirikan bait al-hikmah, yang terinspirasi dari Lembaga sama yang didirikan oleh khalifah al-ma'mun di Baghdad. Sedangkan pada masa al-muntasir, terdapat perpustakaan yang didalamnya berisi 200.000 buku dan 2.400 illuminated al-qur'an.

 Sementara itu, ilmu astronomi banyak dikembanhkan oleh Ali ibnu yunus, Ali al-hadan , dan ibnu haitam. Dalam masa ini, kurang lebih serratus karya tentang matematika, astronomi, filsafat dan kedokteran telah dihasilkan.

 

Ekonomi dan Perdagangan 

Pada masa fatimiyah, mesir mengalami kemakmuran ekonomi yang mengguguli irak dan daerah-daerah lainnya. Hubungan dagang dengan dunia non islam di bina dengan dengan baik, termasuk dengan india dan negeri-negeri mediterania yang beragama Kristen.

Pada suatu festival, khaliaf al-muntashir keliatan sangat cerah dan berpakaian indah. Istana khalifah yang dihuni 30.000 orang terdiri 12000 pelayan dan 10000 orang pengurus kuda. Juga masjid-masjid, perguruan tinggi, rumah sakit dan pemondokan khalifah yang berukuran sangat besar yang menghiasi kota kairo baru.

 Pemandian umum yang dibangun dengan baik terlihat sangat banyak di setiap tempat di kota itu. Pasar yang mempunyai 20.000 toko luar biasa besarnya yang dipenuhi berbagai produk dari seluruh dunia. Keadaan inii menunjukkan sisi kemakmuran yang begitu berlimpah dan kemajuan ekonomi yang begitu hebat pada masa dinasti fatimiyah.

 

  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun