Anak pengidap stunting cenderung memiliki IQ rendah serta sistem imun lemah. Secara jangka panjang, kondisi ini memberikan risiko lebih tinggi untuk anak menderita penyakit degeneratif, seperti diabetes dan kanker.
Sebagai orang tua, Anda dapat membedakan tanda anak stunting dari tinggi badan di bawah rata-rata teman sebayanya. Kekurangan gizi kronis juga membuat berat badan mereka sulit naik, bahkan terus menurun. Anak stunting cenderung mudah lelah dan tidak aktif jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
APA YANG MENYEBABKAN STUNTING ?
Stunting terjadi pada anak karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama, yaitu 1000 hari pertama kehidupan. Kurangnya asupan gizi berkaitan erat dengan pola asuh yang kurang baik, Infeksi bakteri/kuman yang terjadi akibat pola hidup yang tidak bersih seperti BAB sembarangan.
CARA MENCEGAH MASALAH STUNTING PADA ANAK
Untuk mencegah kasus Stunting semua pihak perlu terlibat untuk mendukung program - program pemerintah dalam mengatasi masalah stunting, antara lain :
- Pemberdayaan masyarakat
Masyarakat perlu didukung agar mampu menggunakan dana desa untuk memerangi stunting di desanya dengan menyelenggarakan dan menguatkan layanan Posyandu dan kelas Ibu. Dengan dana desa, keluarga tidak mampu dan sulit di jangkau juga bisa didukung agar mereka dapat mengakses layanan di Posyandu dan Puskesmas.
- Pelatihan Tenaga Kesehatan
Kecakapan tenaga kesehatan terutama bidan dan kader perlu diperkuat agar mampu memberikan pelayanan gizi dan kesehatan yang lebih baik. Pelatihan ini termasuk diantaranya pelatihan konselaing Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA), pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB) dan pelatihan cara mengukur tinggi dan berat badan anak.
- Pemberian Suplemen Gizi Mikro Untuk Ibu dan Balita
Ibu hamil dan balita perlu kecukupan gizi mikro agar tumbuh kembang janjin dan balita optimal. Karena itu, pemerintah perlu memastikan ketersediaan Tablet Tambah Darah (TTD) di fasilitas – fasilitas kesehatan tempat ibu hamil memeriksakan kandungannya serta ketersediaan vitamin A dan obat cacing di setiap Posyandu.
- Memfasilitasi keluarga untuk memiliki dan menggunakan jamban sehat serta mengkonsumsi air minum yang aman.
Angka diare anak – anak yang keluarganya buang air besar sembarangan, 66% lebih tinggi dibandingkan dengan yang keluarganya menggunakan jamban sehat. Oleh karena itu Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB) harus diperluas, untuk memastikan setiap keluarga memiliki dan menggunakan jamban sehat. Selain itu, akses terhadap air bersih bagi masyarakat harus diperluas, dan masyarakat perlu dididik agar dapat mengolah dan menyimpan air minum dengan aman.
Mari kita selamatkan generasi kita dari Stunting mulai dari kita !!!