Mohon tunggu...
Taufik Al Mubarak
Taufik Al Mubarak Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tukang Nongkrong

Taufik Al Mubarak, blogger yang tak kunjung pensiun. Mengelola blog https://pingkom.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Film yang Bikin Taubat? Enggak Ada, Sih!

1 April 2024   22:02 Diperbarui: 1 April 2024   22:53 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaget sekaligus bingung pas membaca topik mystery topic untuk ramadan bercerita hari ini. Dalam hati ada nggak sih film yang sempat bikin saya bertaubat? Lalu, muncul pertanyaan susulan, apakah saya sudah bertaubat? Soalnya saya tidak begitu menyukai film-film bertema religi yang bikin kita takut menjalani hidup. Bagi saya menonton film itu semacam pelarian dari dunia nyata ke dalam dunia fiksi, karena sedang butuh hiburan. Ya, saya menikmati film itu sebatas hiburan, sama seperti saya membaca buku. 

Ada saat-saat tertentu saya butuh menonton film untuk menghibur diri, ada juga momen di mana saya cukup terhibur dengan cuma membaca buku, menonton video perjalanan di YouTube, atau menonton komika stand-up comedy. Semua itu saya lakukan sesuai dengan kebutuhan. Jadi, kebutuhan saya akan hiburan itu sangat random sekali. Ini saya lakukan agar hidup saya tidak berjalan secara menoton. Sebab, dalam kondisi tertentu, saya cuma butuh pergi ke pantai, melihat orang memancing atau tarik pukat darat.

Lalu, apakah saya tidak berencana taubat? Hey, semua orang yang mengaku beragama pasti punya keinginan untuk bertaubat. Tidak seorang pun yang bersih dari noda-dosa. Hanya saja, orang kadang belum mendapatkan petunjuk untuk melakukan taubat. Pun begitu, mereka semua percaya bahwa pengampunan Allah itu seluas lautan dan sebesar jagat raya. Kapan pun seorang hamba ingin bertaubat, pintu taubat selalu terbuka. Percaya, deh!

Kembali ke soal film. Terus terang, saya termasuk orang yang menyukai genre film detektif, spionase (mata-mata), konspirasi, dan film-film berlatar-belakang sejarah. Saya juga menyukai film bertema perang, terutama tentang kehidupan seorang sniper atau penembak jitu. Bisa dibilang, hampir semua film tentang sniper sudah saya tonton, bahkan beberapa di antaranya mendapat kehormatan menonton hingga dua kali. 

Film tentang sniper yang saya ikuti secara serius adalah film yang diperankan Tom Berenger. Film yang mengisahkan tentang perjuangan seorang penembak jitu, Thomas Beckett, itu saya ikuti sejak pertama rilis pada tahun 1993 (Sniper 1) hingga Sniper: Rogue Mission tahun 2022. Jadi, saya mulai melihat aksi Thomas Becket saat muda hingga anaknya, Brandon Beckett, jadi penembak jitu dewasa. Sepertinya tidak ada satu pun film tentang mereka yang luput saya tonton.

Sementara film religi atau film horor, saya hampir tidak bisa mengingatnya, lebih-lebih yang membuat saya tersadar. Soalnya saya tidak suka jenis film seperti ini. Saya lebih memilih menonton ceramah agama dari ustadz agar menjadi sadar, alih-alih menonton film. Sebab, film bagi saya hanyalah untuk hiburan semata-mata.

Apakah ada film yang membuat saya sadar? Pastilah ada. Minimal kita bisa belajar sesuatu dari film tersebut. Film itu adalah The Shawshank Redemption, yang diperankan oleh Morgan Freeman (sebagai Ellis Boyd Red) dan Tim Robbins (sebagai Andy Dufresne). Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik dari film ini, di antaranya:

1. Pentingnya Harapan dan Kegigihan
Andy Dufresne, tokoh utama film ini, tidak pernah kehilangan harapan meskipun dipenjara secara tidak adil. Dia tetap teguh pada mimpinya dan terus berusaha untuk mencapainya, bahkan dalam situasi yang sulit. Kegigihannya ini eventually membawanya pada kebebasan.

2. Nilai Persahabatan
Persahabatan antara Andy dan Red merupakan salah satu aspek yang paling menyentuh hati dalam film ini. Persahabatan mereka membantu mereka berdua untuk bertahan hidup di penjara dan memberikan mereka kekuatan untuk terus berharap.

3. Keteguhan Pendirian
Andy tidak pernah menyerah pada prinsipnya, meskipun dia dipaksa untuk melakukan hal-hal yang tidak dia sukai di penjara. Dia selalu menjunjung tinggi nilai-nilai moralnya dan tidak pernah tunduk pada kekejaman para penjaga penjara.

4. Kekuatan Melampaui Batasan
Meskipun hidup di penjara, Andy tetap menggunakan bakat dan pengetahuannya untuk membantu orang lain. Dia mendirikan perpustakaan dan membantu para tahanan dengan pajak mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kita dapat mencapai apa pun yang kita inginkan, bahkan dalam situasi yang sulit.

5. Pentingnya Penebusan
Film ini menunjukkan bahwa setiap orang berhak untuk menebus kesalahan mereka dan memulai kembali hidup mereka. Andy mampu membuktikan bahwa dia tidak bersalah dan akhirnya mendapatkan kebebasannya.

6. Kebebasan Sejati
Kebebasan sejati bukan hanya tentang keluar dari penjara, tetapi juga tentang bebas dari rasa bersalah dan ketakutan. Andy menemukan kebebasan sejati di Zihuatanejo, di mana dia dapat menjalani hidup yang dia inginkan.

7. Keadilan Akan Datang
Meskipun keadilan terkadang tertunda, film ini menunjukkan bahwa pada akhirnya kebenaran akan terungkap dan keadilan akan ditegakkan. Andy akhirnya dibebaskan dari penjara dan orang yang menjebaknya dihukum.

8. Keindahan Harapan
Harapan adalah tema utama dalam film ini. Andy dan Red selalu memiliki harapan, bahkan dalam situasi yang paling putus asa. Harapan inilah yang membantu mereka untuk bertahan hidup dan pada akhirnya mencapai kebahagiaan.

9. Pentingnya Memaafkan
Andy mampu memaafkan orang yang telah menjebaknya di penjara. Ini menunjukkan bahwa kita dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan dengan melepaskan rasa marah dan dendam.

10. Kehidupan yang Bermakna
Meskipun Andy mengalami banyak kesulitan dalam hidupnya, dia tidak pernah kehilangan semangatnya. Dia terus berusaha untuk membuat hidupnya bermakna dan membantu orang lain.

Dari film The Shawshank Redemption, ini pula menjadi tahu bahwa kadang-kadang orang merasa sudah takdirnya hidup di penjara. Saya ingat scene di mana Brooks memutuskan bunuh diri setelah tidak bisa menemukan 'kehidupan' di luar penjara. Dia bunuh diri dengan meninggalkan sebuah kalimat "Brooks was here" di tempat dia gantung diri. Atau momen saat Red selalu meminta izin kepada atasannya di sebuah toko saat hendak ke kamar kecil. Sebab, di penjara, mereka selalu harus minta izin saat melakukan sesuatu.

Nah, sejauh ini memang belum ada film yang biki saya taubat. Saya berharap mudah-mudahan saja nanti ada film yang benar-benar mendorong saya untuk bertaubat. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun