Mohon tunggu...
Taufik Al Mubarak
Taufik Al Mubarak Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tukang Nongkrong

Taufik Al Mubarak, blogger yang tak kunjung pensiun. Mengelola blog https://pingkom.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Koalisi Capres Menurut Gaya Orang Berpacaran

15 September 2023   17:13 Diperbarui: 15 September 2023   17:44 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi Prabowo Subianto (kiri), Anies Baswedan (tengah), dan Ganjar Pranowo (kanan). (Edward Ricardo/CNBC Indonesia)

Setelah Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan untuk Kemajuan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pamit diam-diam dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) buntut dari pergantian nama koalisi, membuat kontestasi Pilpres 2024 menjadi semakin dinamis dan menarik diikuti. Salah satunya melihat Koalisi Capres dari sudut pandang gaya berpacaran kaum milenial.

Seperti kita tahu, Anies Baswedan lebih memilih Abdul Muhaimin Iskandar sebagai pasangannya dalam Pilpres 2024, alih-alih meminang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang tak lain adalah Ketua Umum Partai Demokrat. Celakanya, Cak Imin pun memilih 'pisah jalan' dengan Partai Gerindra yang sejak setahun terakhir tampak solid dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Cara Anies Baswedan merangkul Cak Imin atau Cak Imin meninggalkan Prabowo, dilakukan secara diam-diam alias mirip sebuah perselingkuhan.

Dinamika yang terjadi ini mendorong saya untuk melihat koalisi Pilpres menurut gaya orang berpacaran. Soalnya, apa yang diperlihatkan masing-masing partai lebih tampak seperti orang yang sedang kasmaran. Orang berpacaran, misalnya, ada yang menggebu-gebu dan ada pula yang malu-malu. Ada yang berlagak 'sok cantik' dan ada pula yang kelewat 'pede'. Padahal masing-masing kandidat atau partai masih belum yakin dengan kesolidan koalisinya dan masih mencoba melirik kiri-kanan menunggu dipinang partai lain.

Anies Baswedan dan AHY

Pertama, mari kita lihat hubungan Anies Baswedan dan AHY dalam Koalisi Perubahan. Ibarat seorang gadis, AHY berusaha tampil elegan di depan sang pangeran, Anies Baswedan, kandidat bakal calon presiden yang diusung oleh Partai Nasdem. Demi memikat hati sang pangeran, misalnya, AHY melakukan segala hal untuk menyenangkan hati pangeran. 

Dan, sang pangeran pun tidak kalah dalam memperlihatkan kemesraan. Di setiap kesempatan, ia selalu memuji AHY sebagai sosok yang cerdas, calon pemimpin serta mampu bekerjasama dengannya dalam mewujudkan perubahan. Keduanya tidak malu-malu memperlihatkan sebagai 'pasangan' yang siap membuat perubahan dan mewujudkan kemajuan bagi Indonesia. 

Pun begitu, meski sudah kerap tampil bersama di setiap kesempatan, dan banyak orang sudah terkesima dengan pasangan ini, sang pangeran belum juga meminangnya secara resmi. Padahal, kita tahu, ia sudah 'berjanji' bakal meminangnya dan itu disampaikan di berbagai kesempatan.

Sementara AHY, dalam setiap kesempatan, selalu memperlihatkan kepada publik bahwa sang pangeran jatuh hati padanya, dan hanya soal waktu saja akan menyatakan cinta. AHY bahkan memasang gambar dirinya bersama sang pangeran secara besar-besaran. Hampir di setiap sudut jalan, rakyat dapat melihat wajah sang pangeran bersanding dengan sang gadis yang lagi dimasuk cinta.

Melihat banyaknya gambar dan baliho yang dipasang, AHY merasa yakin bahwa dirinya adalah 'sang gadis' terpilih dan bakal berpasangan dengan pangeran dalam menyongsong Pilpres 2024.

Cak Imin dan Prabowo

Sementara itu, sang gadis cantik lain, Cak Imin, menjalani hubungan tanpa status dengan Prabowo, jagoan bakal calon presiden dari Gerindra. Cak Imin selalu tampil cantik di depan sang jagoan, pun begitu masih suka melirik kiri-kanan. Ia berharap dipilih oleh 'anak mami' yang kaya-raya atau oleh sang pangeran yang diusung Nasdem. Sebagai seorang gadis, ia memang selalu tampil mesra bersama jagoan tapi tidak sedikit pun ia mengutarakan ke publik jika dirinya pacar jagoan.

Ia pun tidak seperti sang gadis AHY yang memasang gambar besar-besar untuk memberitahu publik jika mereka sedang berpacaran. Sangat jarang ia memasang gambar bersama sang jagoan. Ia lebih suka tampil sendiri dan tetap dianggap masih single oleh publik. Hal ini ia lakukan karena sang jagoan belum juga menyatakan cinta kepadanya, sekali pun kerap dibawa ke mana-mana.

Sekali pun ia sering bersama jagoan, Imin masih berharap dilirik oleh 'anak mami' kaya raya atau sang pangeran. Hubungan tanpa status dengan sang jagoan membuka peluang dirinya untuk berpaling jika suatu saat sang jagoan itu tidak berminat melamar dan meminangnya. Hingga akhirnya, karena terlalu lelah berharap, ia pun memilih bertemu diam-diam dengan 'pengasuh' pangeran dan kemudian menerima pinangan mereka.

Anak Mami

Selain sang pangeran dan jagoan, ada lagi lelaki tampan kaya raya. Hanya saja, ia lebih mirip anak mami yang penurut. Meskipun ia menaruh hati kepada banyak gadis, ia tidak bisa memilih salah satu dari mereka. Sebagai anak mami, ia bisa saja mengencani banyak gadis tapi untuk memilih mereka sebagai pasangannya, ia tidak bisa. Siapa pun yang ingin dipilihnya harus mendapat restu dari mami. Bahkan, dalam banyak hal, ia sendiri tentu saja tidak bisa memilih pasangannya. Soal siapa pasangannya, sangat tergantung siapa pilihan mami. Alhasil, ia harus pasrah menerima takdir sebagai anak tunggal kaya raya yang sedang dipingit.

Kita tidak tahu bagaimana nasib sang jagoan dan anak mami ini, apakah mereka bisa mendapatkan pasangan yang disukainya atau hasil dari perjodohan yang sarat kalkulasi matematis. Kita lihat saja. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun