Mohon tunggu...
Taufik Al Mubarak
Taufik Al Mubarak Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tukang Nongkrong

Taufik Al Mubarak, blogger yang tak kunjung pensiun. Mengelola blog https://pingkom.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

ASEAN, Traveler dan Pentingnya Regional Payment Connectivity

20 Juni 2023   17:50 Diperbarui: 20 Juni 2023   17:54 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuala Lumpur | Koleksi Pribadi

Pernahkah Anda merasa cemas saat melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa membawa uang tunai? Saya sendiri, sebagai seorang traveler, pernah mengalami situasi yang menegangkan ketika saya terbang ke Kuala Lumpur tanpa memiliki mata uang lokal di tangan. Kejadian tersebut membuka mata saya tentang pentingnya konektivitas pembayaran regional yang lancar.

Pagi itu, saya naik pesawat dari Terminal 2 Juanda Surabaya menuju Kuala Lumpur menggunakan maskapai Air Asia. Seperti kebanyakan traveler lainnya, saya memilih maskapai ini karena dikenal dengan tarif yang lebih terjangkau. Setelah penerbangan selama 2 jam 30 menit, saya tiba di Kuala Lumpur International Airport (KLIA2) pada Rabu (7/6/2023) pagi yang cerah. Namun, kepanikan langsung melanda ketika menyadari bahwa saya tidak memiliki uang tunai di kantong.

Sejak berangkat dari Surabaya, saya belum sempat sarapan atau menikmati camilan, dan saya berencana untuk mencari makan setiba di bandara KL. Saya pun tidak melakukan penukaran uang saat di Surabaya. Karena itu, setelah keluar dari pemeriksaan imigrasi, saya buru-buru mencari mesin ATM untuk menarik uang, karena akan saya gunakan untuk membeli makanan dan membayar tiket bus menuju KL Sentral. Namun, apa yang terjadi? Saat saya memasukkan kartu ke mesin ATM Maybank, muncul notifikasi bahwa transaksi penarikan uang gagal. Saya mencoba lagi, berharap ada kesalahan sistem, tetapi hasilnya tetap sama. Transaksi kedua pun gagal.

Dengan panik, saya melihat sekeliling mencari solusi. Mata saya tertuju pada mesin ATM Ambank yang terletak di sebelahnya. Tanpa berpikir panjang, saya bergegas pindah menuju mesin ATM tersebut. Namun, hasilnya tetap saja sama: transaksi gagal. Saya mencoba sekali lagi, tetapi tidak ada perubahan. Sementara itu, perut saya semakin lapar dan mulai menggerutu.

Karena upaya penarikan uang melalui ATM gagal, saya jadi tidak berani ke gerai makanan dan membayar menggunakan kartu ATM debit tersebut. Kartu saya pasti akan kembali ditolak. Memang, di beberapa gerai makanan tersebut melayani pembayaran melalui QR Code atau melalui mesin EDC (Electronic Data Capture). Tapi, saya sudah tidak yakin lagi. Alhasil, saya terpaksa menahan lapar serta tidak dapat keluar dari kawasan bandara.

Rupanya, kebiasaan saya yang jarang menggunakan uang tunai selama di Surabaya sama sekali tidak membantu. Sejak digalakkan gerakan non-tunai oleh Bank Indonesia, saya lebih sering menggunakan kartu debit atau QRIS untuk bertransaksi. Kebiasaan ini membawa saya ke Kuala Lumpur tanpa membawa uang tunai atau menukar mata uang terlebih dahulu, karena pengalaman sebelumnya saat bepergian ke Malaysia, Kamboja, dan Vietnam tidak pernah menimbulkan kendala.

Ketika saya berada di negara-negara tersebut, saya dapat dengan mudah menarik uang tunai di mesin ATM bandara untuk membayar taksi atau memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, untuk membeli kartu internet, saya bisa mengandalkan kartu debit dengan logo Visa yang saya miliki. Selama perjalanan tersebut, saya tidak pernah mengalami masalah. Karena pengalaman itulah saya merasa tenang-tenang saja saat terbang ke Kuala Lumpur tempo hari.

Selamat Datang ke Malaysia | Koleksi Pribadi
Selamat Datang ke Malaysia | Koleksi Pribadi

RPC dan Kemudahan Transaksi

Kejadian di Kuala Lumpur tersebut membuat saya menyadari betapa pentingnya konektivitas pembayaran regional (Regional Payment Connectivity-RPC) yang lancar. Sebagai traveler, kita mengharapkan kemudahan dalam bertransaksi di berbagai negara yang kita kunjungi. Hal ini menjadi semakin penting dengan adanya perubahan gaya hidup menuju transaksi non-tunai yang semakin meluas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun