Kuncinya adalah pada pemilih norak itu. Perlu waktu yang sangat panjang untuk mengedukasi dan mensejahterakan pemilih norak ini. Tiga puluh dua tahun Orba tidak berhasil menyelesaikan isu pemilih norak ini. Relatif tidak ada perubahan sejauh empat siklus Pemilu, 20 tahun, era Reformasi ini.
Dua jalur perlu ditempuh untuk menghadirkan anggota DPR yang lebih amanah termaksud. Pertama, mensejahterahkan dan mengedukasi kelompok pemilih norak ini. Sekali lagi, perlu waktu dua tiga generasi, atau, 50 hingga 75 tahun lagi agar ini baru bisa berhasil jika tidak dikombinasikan dengan pendekatan kedua. Â
Pendekatan kedua adalah memperbanyak anggota MPR mulai di Pemilu 2024. Perbanyak anggota dari 711 orang, 575 DPR dan 136 DPD, menjadi 1.500 orang. Tambahan 789 orang anggota MPR didapat berdasarkan hasil undian atau lotre. Mereka terbebas dari lingkaran komunikasi langsung dengan pemilih norak.Â
Anggota tambahan itu tidak dipilih langsung tetapi diwakilkan oleh rakyat ke teknologi undian yang memenuhi azas demokrasi (inklusive, transparans, terbuka). Teknologi ini juga perlu memiliki properti deterministik, dapat diuji oleh siapa saja, dengan devices apa saja, dan kapan saja.
Majulah Indonesia!
Kontak: kangmizan53@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H