Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Maaf Oligarki, Kami Akan Mogok Nyoblos di Pemilu 2024

12 Oktober 2021   17:20 Diperbarui: 12 Oktober 2021   17:29 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Credit: Liputan6.com (reproduksi)

Menurut majalah Forbes yang dilansir oleh Katadata.co.id ada 10 orang terkaya Indonesia. Mereka itu mulai dari R. Budi Hartono (US$18.3 miliar), Prayogo Pangestu (US$6.5 miliar), Jerry Ng (US$4.7 miliar), Tahir and Family (US$3.4 miliar), dan Mochtar Riady and Family (US$2.1 miliar).

Juga, bagaimana dengan Luhut Binsar Pandjaitan? Adakah Menko Jokowi ini dapat juga dimasukan dalam oligark Indonesia? Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan adalah Pimpinan Dewan Pembina Partai Golkar periode 2019 -- 2024.

Praktik Bagi-bagi Oligarki Era Reformasi

Tadi sudah disampaikan bahwa yang dibagi-bagi kepada oligarki di Era Soeharto adala Sumber Daya Alam (SDA). Di era reformasi sekarang sisa-sisa SDA itu masih juga dibagi-bagi. 

Misalnya, Surya Paloh adalah pengusaha besar pertambangan. Lihat juga , misalnya kasus perseteruan antara Luhut Binsar Pandjaitan dengan Haris Azhar (Yayasan Kalpataru) dan Fatia Mualidiyanti (Green Peace Indonesia).

Selain itu yang paling mencolok di kabinet Jokowi-MA adalah bagi-bagi jabatan Menteri Kabinet. Misalnya, Prabowo Subianto Ketum Partai Gerindra adalah Menteri Pertahanan, Airlangga Hartarto adalah Ketum Partai Golkar mendapat jatah saat ini sebagai Menko Pereknomian.

Selain itu, adalah rahasia umum, atau, persepsi publik,  bahwa seluruh Menteri Kabinet di Era Reformasi ini ada keterkaitannya dengan Partai Politik. Ada yang langsung seperti Luhut Binsar Pandjaitan yang menjabat sebagai Menko Maritim dan Investasi yang juga merupakan pimpinan Partai Golkar, Siti Nurbaya (Nasdem), Suharso Monoarfa (PPP), dan beberapa yang lain. Diyakini juga bahwa kementerian dan Lembaga negara yang lain juga dikavling oleh partai politik.

Demokrasi dan Oligarki

Prof Winters mengatakan bahwa oligarki Indonesia tercipta bukan oleh karena demokrasi Indonesia yang masih buruk, atau, demokrasi prosedural saja. Oligarki itu ada karena terjadinya ketimpangan kekayaan yang super ekstrim. 

Maksudnya, terdapat beberapa orang saja dari 272 juta jiwa orang Indonesia yang super kaya, dan, di sisi sebaliknya terdapat ratusan juta orang Indonesia yang super miskin yang untuk bertahan hidup perlu mendapat perlindungan berbagai program subsidi dan bantuan sosial dari pemerintah.

Prof Winters selanjutnya menyarankan agar terjadi proses pembauran antara demokrasi dan oligarki. Maksudnya, jangan bermimpi terjadi 100 persen demokrasi, atau, sebaliknya bermimpi kondisi oligarki yang ada saat ini tidak akan pernah berakhir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun