Menurut pengalaman penulis sewaktu masih aktif di Kementerian Keuangan RI dulu, banyak pejabat negara memberikan perintah kepada bawahannya dengan bahasa guyon dan isyarat. Penulis masih ingat beberapa kesempatan hadir pada rapat pimpinan ketika itu. Pimpinan dalam suatu rapat ketika itu membicarakan beberapa isu strategis dan dalam kaitan ini mengumumkan ada beberapa orang staf yang segera akan dikirim menghadiri acara Bank Dunia di Washington D.C, USA.Â
Saya melihat beberapa orang dengan inisiatif sendiri bergegas meninggalkan ruang rapat. Orang-orang itu saya tahu adalah  pejabat bagian administrasi umum dan pasti mereka akan menyiapkan segala sesuatu yang terkait dengan travel dokumen yang dibutuhkan. Melihat itu pimpinan rapat tersenyum bangga dan senang dan lanjut dengan membahas agenda aksi dalam waktu dekat.Â
Sentilan Jokowi Tidak Didengar oleh Tim Kartu Prakerja
Sayang sekali hal yang serupa tidak berlaku untuk program Kartu Prakerja ini. Pak Airlangga dan/atau tim nya tidak memberikan cepat tanggap atas semangat pidato Presiden Jokowi tersebut. Â Terkesan mereka menganggap pidato itu tidak lebih dari alunan indah angin sorga Covid-19. Untuk itu, coba kita lihat beberapa hal seperti dibawah ini.
Beranda itu masih mengusung tema jadul Kartu Sakti Jokowi pada Pilpres 2019. Tujuan utama program ini tetap untuk meningkatkan kompetensi buruh dan belum tersentuh aura nestapa ancaman kelaparan terhadap mereka akibat Covid-19 dan PSBB yang menyertainya. Belum terasa adanya muatan semangat prioritas buruh PHK dan dirumahkan tanpa dibayar untuk Kartu Prakerja ini. Â Narasi prioritas saja tidak ada disitu apa lagi semacam slider eye catching bagi para pekerja termaksud.
Lihat juga yang ini.
Persyaratan atau eligibility Kartu Prakerja yang tertulis pada gambar diatas sangat kendur yaitu umur 18 tahun keatas dan sedang tidak sekolah atau kuliah. Namun, Pak Airlangga yang juga Ketum Partai Golkar ini kemudian melalui wawancara dengan media mengatakan bahwa mereka yang akan terpilih sebagai pemegang Kartu Prakerja ini hanyalah orang-orang yang tercantum dalam daftar White List (WL) Kartu Prakerja, yang merupakan daftar pekerja yang kena PHK dan dirumahkan.Â
Masalahnya tambah runyam sekarang sebab hingga 1 Mei 2020 sudah ada 8,4 juta orang yang terdaftar pada program Kartu Prakerja. Sejauh ini, kita mendengar bahwa target kartu ini hanya untuk 5 juta orang.
Belum terdengar prioritas yang bagaimana yang diberikan kepada orang-orang yang ada di WL itu, jika pidato Presiden Jokowi seperti tersebut diatas bukan dianggap sebagai guyonan oleh Pak Airlangga dan/atau oleh Tim Kartu Prakerja. Namun, sedihnya kita tidak akan menemukan apa-apa pada situs ini yang terkait dengan pesan Pak Jokowi diatas.