Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jangan Gegara Seekor Tikus Lumbung Padi Dibakar

24 April 2020   20:04 Diperbarui: 26 April 2020   15:08 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Truk Sampah, Kabupaten Bogor

Pandemi Corona memang bencana nasional. Namun, Pandemi ini yang sudah berlangsung selama delapan minggu juga banyak mengandung hikmah. Misal, sejak awal Maret tadi perlahan-lahan kita mengerti apa itu ODP, PDP, OTG, dan Positif Corona. Kini juga kita tahu bahwa wilayah pemerintahan diberi warna: hijau, kuning, dan merah.

Zona Merah

Satu orang saja yang dinyatakan positif virus Corona, maka kecamatan tersebut diberi warna merah oleh pemerintah kabupaten/kota. Ini tidak tergantung, misalnya, dengan luas wilayah, jumlah penduduk, dan struktur sosial ekonomi setempat.

Misalnya, di Kabupaten Bogor dengan penduduk lebih dari 5 juta jiwa, separuh dari DKI Jakarta, tetapi luas wilayah yang 2.664 Km2, lebih dari 4 x dari luas wilayah DKI yang hanya sebesar 661,5 Km2, terdapat 17 zona merah. Maksudnya ada 17 kecamatan dari 40 kecamatan yang ada, yang mencakup (i) Bojong Gede, (ii) Cibinong, (iii) Gunung Putri, dan (iv) Jonggol, masing-masing memiliki minimum satu orang positif Covid-19.  

Menarik untuk dicermati beberapa daerah wisata kawasan puncak dan arah ke Sukabumi ternyata hanya berwarna kuning dan bahkan hijau. Artinya, tidak ada satu pun pasien positif Covid-19 di wilayah-wilayah ini.

Daerah-daerah tersebut mencakup: (i) Cisarua, (ii) Caringin, (iii) Cijeruk, dan (iv) Megamendung. Banyak sekali resort area, hotel, restoran, dan wisata alam di ketiga kecamatan ini dan ini identik dengan sangat tingginya kontak penduduk disini dengan para wisatawan. Tingginya kontak dengan orang non-penduduk juga diperkuat oleh ruas-ruas jalan provinsi dan nasional yang merupakan jaringan konektivitas antara Jakarta, Bandung, dan Sukabumi, yang ada di kecamatan-kecamatan tersebut.

Pasar Tradisional, Desa Bojong Gede, Bogor
Pasar Tradisional, Desa Bojong Gede, Bogor

Apakah Orang-orang Ini Kebal Virus Korona?

Lihat itu ratusan pedagang (dengan ribuan pekerja) warung tradisional di sepanjang jalan-jalan arteri termasuk Jalan Raya Bojong Gede, Bogor. Ribuan orang dan Ranmor lalu lalang di jalan-jalan arteri ini setiap harinya ditengah kebijakan PSBB Jawa Barat. 

Sudah lima minggu Kabupaten Bogor PSBB. Namun, menakjubkan, mereka dan keluarga sehat-sehat saja sejauh ini walaupun setiap hari kontak dengan puluhan ribu orang yang mungkin saja ada yang positif Korona. 


Data dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor menunjukan terdapat 15 orang pasien positif Korona di Kecamatan Bojong Gede, Bogor, dengan jumlah penduduk 400.000 ribu jiwa, yang berdiam di 9 desa (kelurahan) dengan luas wilayah 2.824, 69 Ha. Selanjutnya, jumlah kasus PDP 51 dan ODP 81 orang

Jangan Gegara Seekor Tikus Lumbung Padi Dibakar. 

Lihat juga orang-orang ini.

Kang Agus, misalnya, adalah penjual sayur gerobak. Setiap pagi hingga menjelang tengah hari, Kang Agus mendorong gerobak sayur keliling kompleks perumahan BDB 1 (Gaperi1). Kang Agus di usia yang hampir 50 tahun dengan tiga anak dan empat cucu jarang sekali sakit dan sehat-sehat saja sejauh ini. 

Kang Agus, Gerobak Sayur
Kang Agus, Gerobak Sayur

Banyak Kang Agus yang lain disini. Di wilayah BDB 1 ada empat atau lima Kang Agus yang serupa. Namun, hal yang serupa dengan Kang Agus pertama, belum terdengar sejauh ini bahwa mereka dan keluarga masing-masing ada yang terjangkit virus Corona.

Lebih seru lagi Mang Ali yang usianya sudah 74 tahun. Mang Ali sekitar jam 00.00 WIB berangkat ke pasar Minggu untuk membeli ikan. Sekitar jam 07.00 WIB Mang Ali sudah keliling mendorong sepeda ikan nya juga di komplek perumahan ini. Sekitar jam 10.00 WIB biasanya dagangan Mang Ali sudah terjual semua. Sama seperti Kang Agus, Mang Ali yang memiliki empat anak dan sembilan cucu juga jarang sekali sakit dan sehat-sehat saja sejauh ini.

Sama seperti Kang Agus, banyak juga Mang Ali yang lain. Ada yang dengan pikulan, ada dengan gerobak dorong, dan ada juga yang menggunakan motor. Sama, mereka juga kebal virus Corona sejauh ini.

Nah yang ini adalah pahlawan kita juga. Jika mereka WFH, maka kita akan dengan cepat terjangkit bakteri dan virus serta tumpukan sampah dengan kerumunan lalat dan bau busuk yang menyengat akan sangat membuat susah hidup kita langsung hari itu juga dan tidak perlu menunggu 14 hari lagi.

Betul mereka itu adalah petugas truk sampah. Truk dan tiga atau empat orang anggotanya sejak dini hari sudah berhamburan mengambil sampah door to door di kompleks perumahan ini juga. Ada beberapa truk yang beroperasi di perumahan ini dan perumahan sisi Timur (BDB 2).

Ilustrasi Truk Sampah, Kabupaten Bogor
Ilustrasi Truk Sampah, Kabupaten Bogor

Menarik untuk diperhatikan bahwa belum ada terdengar diantara mereka yang sakit apalagi terjangkit virus Corona. Mereka dan keluarga sehat-sehat saja sejauh ini walaupun setiap hari bergumul dengan sampah dan lebih seru lagi saya belum pernah melihat ada diantara mereka menggunakan masker. 

Rahasia Kekebalan Virus Corona.

Patut diduga rahasia kekebalan orang-orang tersebut diatas seperti berikut ini. Sehari-hari mereka hidup di udara terbuka dengan stok antibodi yang selalu terjaga oleh hangatnya sinar matahari tropis. Selain itu, mereka juga terbiasa dengan aktivitas fisik termasuk banyak jalan kaki dan rumah yang tidak ada AC.

Fenomena yang menarik ini sesuai dengan prinsip bahwa semua virus termasuk virus Korona ini hanya dapat ditaklukan oleh Antibodi. Ini konsisten dengan pendapat banyak pakar kesehatan termasuk pakar Biokimia IPB, Dr. Sri Nurdiati yang juga Dekan FMIPA IPB. 

Lebih jauh, Mbak Sri ini mengatakan bahwa pemeliharaan Stok Antibodi dilakukan dengan sederhana dan gampang yaitu dengan pola hidup sehat seperti banyak jalan kaki, kena sinar matahari (berjemur), dan makan vitamin C dan E. Beberapa referensi mengatakan bahwa sumber vitamin C dan E tersebut mencakup buah, kacang-kacangan, dan sayuran.

Fitur Pasien Terjangkit Covid-19

Sejauh ini kita melihat ada dua fitur utama pasien terjangkit Covid-19. Pertama, kekurangan stok antibodi, dan kedua, tingginya intensitas dan frekuensi kontak dengan orang yang terjangkit virus Corona Sars-2, Covid-19.

Kekurangan Stok Antibodi.

Mungkin kita pernah dengar bahwa sekitar 75% pasien positif Korona adalah kalangan menengah keatas. Pola hidup kelompok ini biasanya manja. Turun naik mobil, kantor dan rumah dengan AC yang sangat dingin, dan sangat jarang jalan kaki dan terkena sinar matahari langsung. Pola hidup yang demikian bermuara pada rendahnya kepemilikan stok antibodi.

Selain itu, sebagian besar pasien positif Korona di Kecamatan Bojong Gede, Kecamatan Cibinong, dan Gunung Putri, menurut Bupati Bogor, Ade Yasin, adalah orang-orang kantoran yang bekerja di DKI Jakarta. Mereka ini, menurut penulis, termasuk yang jarang kena sinar matahari dan kurang banyak jalan kaki. 

Intensitas dan Frekuensi Kontak dengan Pasien Positif Corona.

Sebagai contoh, lihat itu intensitas dan frekuensi kontak yang terjadi pada tenaga medis, misalnya. Kontak mereka ini dengan satu atau beberapa orang pasien, bahkan tidak tertutup kemungkinan dengan banyak pasien, berulang kali terjadi sehingga volume virus yang menyentuh anggota tubuh mereka banyak dan bahkan mungkin banyak sekali sehingga antibodi mereka tidak cukup kuat untuk mematikan virus termaksud. Konsekuensinya, stok antibodi mereka terkuras dan otomatis mereka terjangkit wabah virus Corona.

Fenomena yang sama terjadi untuk kasus buruh migran di Singapura. Mereka itu tinggal berdesakan dalam satu apartemen-apartemen yang sempit sehingga otomatis tanpa disadari banyak penghuni apartemen-apartemen ini berulang kali dan dalam volume yang besar diserbu virus Corona dan antibodi mereka tidak kuat lagi sehingga mereka positif terjangkit Covid-19. 

Fenomena yang persis sama terjadi untuk kasus di asrama mahasiswa STT Bethel Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hingga Kamis, 22 April 2020, ada 53 mahasiswa dinyatakan positif Corona setelah dilakukan test swab (test PCR).

Menarik mungkin jika kita memiliki data profil lengkap pasien positif Corona ini yang terurai antara lain mencakup jenis atau profesi mereka.

Perlonggar PSBB di Wilayah/Sektor Ini.

Berdasarkan uraian diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa orang-orang yang bekerja di udara terbuka, banyak kegiatan fisik termasuk jalan kaki, dan, sering kena sinar mata hari adalah orang-orang dengan stok antibodi yang terpelihara, stabil, dan mencukupi. Mereka dapat dikatakan kebal terhadap berbagai macam virus termasuk virus Corona.

Dengan demikian, adalah sangat bijaksana jika PSBB di wilayah/sektor tersebut segera diperluas dan diperlonggar. Untuk kawasan puncak, misalnya, resto-resto yang terbuka, dengan lapangan parkir yang luas perlu diizinkan tetap buka walaupun dengan pembatasan jumlah pengunjung.

Ilustrasi Resto Terbuka, Cipayung,  Kawasan Puncak, Bogor
Ilustrasi Resto Terbuka, Cipayung,  Kawasan Puncak, Bogor

Ojek online perlu diberikan izin kembali untuk membawa penumpang. Tukang/kuli bangunan, tukang AC, dan lain sejenisnya perlu diizinkan untuk bekerja seperti biasanya.

Pekerja konstruksi perlu diberikan izin lebih banyak untuk bekerja. Misal, pekerja konstruksi pembangunan rel layang Manggarai-Gambir yang saat ini sangat kecil sekali jumlah nya perlu diperbanyak.

Dan lain sebagainya untuk wilayah dan sektor yang lebih mengutamakan kegiatan fisik dan bekerja di udara terbuka, perlu diizinkan untuk kembali bekerja seperti sebelum wabah virus Corona berkecamuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun