Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Persaingan Teknologi Lab Test Test Covid-19

4 April 2020   15:45 Diperbarui: 4 April 2020   21:09 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rapid Test Corona - sumber: CNNIndonesia

Semalam saya sempat melihat video konferensi pers Trump, Presiden USA, terkait teknologi rapid test yang dihasilkan oleh negara Paman Sam ini. Trump pada intinya menyatakan ia kedua kalinya negatif Covid-19 dan pada test kedua ini menggunakan alat kesehatan (Alkes) terbaru buatan USA sendiri dengan hasil yang mengagumkan. Rapid test dilakukan dalam satu menit dan hasil diketahui hanya dalam waktu 14 menit sehingga total waktu yang dibutuhkan hanya 15 menit hingga hasil test diketahui.

Walaupun demikian, di negara American First ini ketersediaan rapid test masih sangat kurang. Model baru seperti yang disebut oleh Presiden Trump ini jelas masih sangat terbatas dan bahkan model yang sudah digunakan sejauh ini juga masih sangat kurang untuk standar negara adikuasa ini.

AbC.com, misalnya, menulis:

On Monday, Vice President Mike Pence said 50,000 tests would be delivered "each day this week." .....but...As the week comes to a close, ABC News has identified a handful of locations that report having received or used rapid tests, while several hospital officials in hot spots wait for deliveries, and others say they've been unable to obtain any rapid tests so far. 

Wakil presiden Mike Pence Senin yang lalu mengatakan bahwa USA akan melakukan lab test Corona sebanyak 50.000 setiap harinya. Hal yang bertolak belakang terjadi di lapangan.  Hingga akhir pekan ini hanya beberapa lokasi saja yang sudah menerima atau menggunakan rapid test, sementara itu beberapa pejabat rumah sakit di zona merah menyatakan masih menunggu kiriman Alkes rapid test itu dan sebagian lagi mengatakan mereka tidak bisa menyediakan alat rapid test yang mana pun.

Alat rapid test jenis apa pun masih cukup sulit didapat di negara yang menghantam Tiongkok dengan senjata perang dagang ini. Akan lebih sulit lagi untuk mendapatkan alat test instant seperti yang digembar-gemborkan oleh salah seorang Presiden Lansia di dunia ini. 

ABC.com diatas juga menulis:

But for much of the nation, those high-speed tests remain hard to come by, according to interviews with and public statements from more than a dozen hospital and state officials. 

Alat rapid test kecepatan tinggi tersebut masih sulit untuk didapat bagi sebagian besar negara bagian Amerika Serikat dan kesimpulan ini didapat oleh sumber ini berdasarkan wawancara dengan beberapa puluh rumah sakit dan pejabat pemerintah daerah disana.

Ini berarti kita, Indonesia,  tidak perlu berharap banyak dapat membeli lebih-lebih berharap dapat hibah dari Trump alat rapid test virus Corona kecepatan tinggi ini. Tapi, jangan sedih dulu ada berita orang Indonesia sudah berhasil menciptakan rapid test dengan harga yang murah.

Orang Indonesia Buat Rapid Test

Detik.com, Rabu, 01 Apr 2020, 20:40 WIB tayang artikel dengan judul Orang Indonesia Bikin Alat Rapid Test COVID-19, Harga Rp 160 Ribu. Disini dilaporkan bahwa seorang pengusaha dari Indonesia bernama Santo Purnama berhasil mengembangkan alat rapid test mandiri untuk COVID-19. Selanjutnya dikatakan sumber ini bahwa alat ini memungkinkan setiap orang untuk melakukan pengetesan di rumah masing-masing, hanya dalam waktu 10 menit dan dengan harga yang terjangkau (sekitar Rp 160 ribu/unit). Disini juga dikatakan bahwa Santo mengembangkan teknologi pengetesan COVID-19 melalui perusahaannya, Sensing Self, yang berbasis di Singapura.

Keren ya jika memang demikian. Berita ini satu hari lebih cepat dari berita 15 menit rapid test Trump. Selain itu, kecepatannya lebih tinggi lagi hanya 10 menit sedang alat Trump perlu waktu 15 menit.

Diberitakan juga bahwa Mas Santo sudah berhasil menjual tiga juta unit alat ini ke India dan sedang berusaha penetrasi ke pasar Indonesia yang masih relatif sangat sedikit melakukan lab test Corona. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun