Semalam melalui Tv penulis sempat menyaksikan konferensi pers Jokowi terkait obat virus Corona Covid-19. Disini Presiden Jokowi mengatakan bahwa Beliau akan membeli dua jenis obat, Avigan dan Klorokuin, Â untuk menangani wabah virus Corona Covid-19 di Indonesia. Â
Sehabis jalan pagi tadi dan sambil menunggu isteri yang sedang beli sayur, penulis ngobrol dengan pengusaha kuliner bakmi dan seafood. Mata pengusaha kecil yang sukses ini terlihat sangat cemas ketika Curhat bahwa omzet dagangannya anjlok sekitar 60 persen. Mudah-mudahan katanya ini segera berakhir ya.Â
Kemudian, matanya memancarkan harapan ketika mengucapkan bahwa obat virus Corona akan tiba hari ini dari Tiongkok. Penulis ingat bahwa Jokowi mengatakan bahwa Beliau sudah memesan dua obat itu tetapi penulis tidak ingat atau terlewatkan ya bahwa dikatakannya kedua obat itu akan tiba hari ini.
Namun, untuk menguatkan moril akang bakmi yang lagi dalam kesusahan ini penulis menjawab iya rasanya akan tiba hari ini. Senyum lega terlihat dari Bang Bakmi ini.
Isteri penulis semalam dengan bersemangat berkata wah hebat ya Pak Jokowi sudah berhasil menemukan obat Corona. Penulis katakan padanya bahwa mungkin iya mungkin tidak. Namun, lanjut penulis Pak Jokowi perlu kita apresiasi sebab rangkaian tindakan Beliau dalam menangani virus Corona ini sudah demikian banyak dan akan terus berlanjut hingga outbreaks Pandemi ini mereda dan hilang dari bumi nusantara ini.
Seingat saya, lanjut ngobrol dengan isteri, virus flu itu tidak ada obatnya say. Obat flu yang biasa diberikan dokter biasanya hanya untuk menghilangkan nyeri, pusing, dan menurunkan demam atau panas. Selain itu, obat flu banyak yang mengadung obat tidur agar kita istirahat atau bahkan melakukan bed rest. Obat flu itu tidak mematikan virus flu tetapi yang mematikan virus flu itu adalah daya tahan atau imunitas diri seseorang.
Lebih jauh lagi, imbuh saya pada isteri, kredibilitas ucapan pemerintah termasuk Presiden Jokowi dalam menangani krisis Corona baru ini banyak terrongrong. Ingat, Â dulu dokter Terawan pernah mengatakan bahwa Indonesia kebal Corona dan tidak perlu cemas. Ingat juga ucapan Wapres Ma'ruf Amin bahwa dengan mambaca Qunut dan banyak berdo, Insah Allah kita bebas Corona.Â
Ingat juga, pesan banyak tim medis dan tim pemerintah termasuk Presiden Jokowi sendiri, rasanya, bahwa Covid-19 ini tidak ada obatnya. Yang dilakukan oleh rumah sakit hanyalah memberikan obat dan vitamin serta perawatan untuk menguatkan imunitas pasien dan bukan obat anti Covid-19 itu sendiri.
Fitur Avigan dan KlorokuinÂ
Sebagai tambahan diskusi lebih lanjut terkait obat Avigan dan Klorokuin, mari kita perhatikan fitur dari masing-masing obat ini seperti dibawah ini.
 Avigan
Fitur kunci yang terpenting adalah narasi DIRESEPKAN Jepang untuk pasien Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang. Memang dikatakan dalam narasi ini diresepkan yang artinya ada dokter yang memberikan resep tetapi tidak jelas apa semua dokter di Jepang menggunakan obat ini untuk pasien Covid-19.
Lebih tidak jelas lagi, apakah Avigan ini, yang diplesetkan oleh banyak netizen sebagai akronim Anti Virus Ganas, Â kurang lebih sama dengan obat flu biasa atau memang obat yang mematikan inkubasi Covid-19.
Klorokuin
Ini generiknya untuk obat malaria. Ditulis diatas bahwa obat ini BERMANFAAT mengobati virus Corna Covid-19. Kata bermanfaat itu penulis kira jangan kita katakan sebagai obat yang dapat mematikan virus termaksud. Kita perlu mencari rujukan tambahan untuk mencernakan kata bermanfaat disini.Â
Tindak Lanjut
Untuk mengenal kegunaan utama Avigan dan Klorokuin dalam mengobati pasien Corona, sebaiknya kita baca literatur yang kredibel misalnya diterbitkan oleh jurnal asosiasi mikrobilogi dan/atau virus.
Mari kita coba sedikit dalami pengetahuan tentang Avigan dan Klorokuin dengan cara santai dengan googling dan browsing di internet.
Good luck.
Updating terkini.
Bisnis.com, 21 Maret, mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump meminta Food and Drug Administration (FDA) untuk mengkaji efektivitas chloroquine terhadap virus corona. Disini juga dikatakanbahwa pihak FDA tidak melarang apabila dokter mau menggunakan obat tersebut sepanjang belum ada obat lain yang bisa dipergunakan untuk melawan virus corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H