Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Imut-imut Ganda Putri Korsel di Semi Final All England 2020

14 Maret 2020   21:41 Diperbarui: 14 Maret 2020   21:35 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin S.C, kanan, dan Lee S.H, kiri

Tadinya penulis yakin banyak orang termasuk penulis tidak begitu cemas dengan virus Corona seiring dengan sigapnya berbagai tindakan pemerintah termasuk pola komunikasi publik yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun, ketenangan itu terusik dan berganti kecemasan setelah mengetahui bahwa Gubernur DKI Jakarta memutuskan untuk meliburkan sekolah selama dua minggu terhitung Senin 12 Maret.

Hal yang serupa juga diberlakukan di Kota Depok. Walikota Depok memutuskan meliburkan sekolah juga selama dua pekan 12 hingga 28 Maret.

Sebelumnya, kita sudah sangat sering mendengar himbauan untuk menghindari tempat-tempat umum dan kerumunan orang banyak.

Ya apa boleh buat wewk end sekarang di rumah saja dan sangat kebetulan All England 2020 memasuki laga semi final hari ini, Sabtu 14 Maret. Laga seru dan bergengsi ini disiarkan oleh TvRI dari dua saluran: saluran biasa dan saluran digital.

Partai Single Putra

Laga pertama tadi dimulai sekitar jam 5.25 sore WIB. Pertandingan yang sangat seru antara wakil Malaysia Lee Z.J dengan wakil Denmark Viktor Axelsen. Partai yang sangat menarik ini dimenangkan oleh Axelsen melalui pertandingan rubber set yang sangat alot: 17 - 21; 21 - 13, dan 21 - 19. 

Seandainya Lee lolos dari net foult pada posisi 19 -19,saya kira dia akan memenangkan set penentuan ini. 

Partai Ganda Putri. 

Seperti kita ketahui bahwa Ganda Putri wakil dari Tiongkok adalah Du Yue/Li Yin Hui  berhadapan dengan pasangan Korea Selatan Lee S. H./Shin S. C. Masing-masing pasangan memiliki penampilan yang unik dan menarik.

Jika pasangan Tiongkok berpenampilan tomboy dengan rambut androgini atau sering disebut juga pixie cut, maka pasangan Korsel Lee dan Shin tampil masing-masing dengan rambut ekor kuda dan sanggul kecil.  

Penampilan pasangan Korsel ini mengingatkan penulis dengan pesilat-pesilat ayu pada film-film Mandarin berlatar belakang Tiongkok kuno seperti pada dinasti Tang. Jika dalam film-film itu diperagakan betapa gesit dan cekatan mereka menggunakan pedang, disini diperlihatkan kelincahan, kecerdikan, dan ketangkasan dengan raket badminton.

Lee S.H/Shin S.C menduduki rangking 4 dunia versi WBF. Posisi mereka sebetulnya sedikit diatas rangking pasangan Tiongkok Du Yue/Li Yin Hui  yang berada di urutan 6 WBF. 

Laga mereka memang sangat ketat dan menegangkan. Namun, ganda putri dari negara The Great Wall ini,  Du Yue/Li Yin Hui, cenderung mendominasi pertandingan. Mereka lebih dulu mencapai interval time 11 - 9 dan memenangkan set pertama dengan skor 21 - 17.

Due Yue/Li Yin Hui belum ada catatan menjuarai All England. Namun, Du Yue dengan pasangan lain Yu Yang pernah mendapat emas All England di tahun 2010. Due Yue/Li Yin Hui mengakhiri set kedua dan melaju ke babak final dengan skor 21 -17 juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun