Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Misteri Chen Qiushi, Raynhard Sinaga, dan Merdeka Bersuara

10 Februari 2020   19:10 Diperbarui: 10 Februari 2020   19:13 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Era Orde Baru, ketika itu penulis masih sangat muda, hampir seluruh koran Jakarta dibredel karena meliput demonstrasi Hariman Siregar. Hanya dua koran yang lolos bredel dalam peristiwa yang lebih dikenal dengan nama Malari (versi pemerintah) atau Malapetaka Lima Januari itu. Kedua koran tersebut adalah Harian AB (Angkatan Bersenjata) dan Pos Kota milik Harmoko, yang kemudian diangkat menjadi Menteri Penerangan RI.

Berita-berita bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi juga harus lewat sensor yang ketat. Hal serupa untuk kasus harga pangan, kekurangan, kemiskinan, dan lain sebagainya.

Sekarang, sensor yang ketat untuk berita-berita itu sudah dihapuskan. Zona merah yang masih diberlakukan hanya terkait dengan SARA dan Ujaran Kebencian.

Kritik-kritik keras ke Rezim Jokowi berseliweran di internet sekarang. Hampir setiap hari ada kritik terhadap pemerintah baik yang halus maupun yang tajam. Hasil identifikasi penulis, misalnya, menemukan bahwa 70 persen artikel Kompasianer dalam topik 100 Hari Jokowi-Ma'ruf menyatakan kecewa terhadap kinerja 100 hari duet ini.

Kembali ke misteri pengacara, aktivis, dan youtuber Chen Qiushi, yang kehilangan kontak dengan netizen dan keluarga sejak Kamis yang lalu, kita berharap agar pahlawan merdeka bersuara daratan Tiongkok ini tidak terpapar virus yang mematikan selama dikarantina oleh otoritas Tiongkok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun