Coba kita lihat juga sisi supply ganja yaitu negara-negara yang menjadi pemasok atau eksportir ganja. Terkini, menurut beberapa sumber di internet, Zambia sedang mempersiapkan legalisasi ekspor ganja.Â
Sumber ini mengatakan juga bahwa inisiatif ini kelihatannya akan mulus sebab sudah sepenuhnya didukung oleh parlemen disana. Lebih persisnya, menurut sumber itu, hingga 3 Februari 2020, juru bicara pemerintah Dora Siliya pada Senin, 03 Februari 2020 mengatakan, kabinet pada dasarnya menyetujui untuk penanaman, pemrosesan dan ekspor ganja untuk tujuan ekonomi dan pengobatan.Â
Sumber internet lain mengatakan bahwa Uruguay adalah negara pertama di dunia yang menghalalkan konsumsi ganja untuk kesenangan (recreational), misalnya seperti udut ganja di Bandara Vancouver itu, rasanya, dan ini  mulai diberlakukan di tahun 2013. Lebih jauh lagi sumber ini mengatakan bahwa Afrika Selatan dan 11 negara bagian plus DKI Washington Amerika Serikat juga sudah legalisasi penggunaan ganja untuk hepi-hepi.
Lebih ngejreng lagi, menurut World Top Export, ada 15 negara yang menduduki Top15 eksportir ganja di tahun 2018. Nilai ekspor untuk masing-masing negara itu mencapai lebih dari Rp12.00 triliun.
Ke lima belas negara tersebut menurut sumber ini adalah:
- China: US$912.3 million (32.3% of exported cannabis oils)
- United States: $308.5 million (10.9%)
- India: $283.9 million (10.1%)
- Germany: $238 million (8.4%)
- Spain: $170.1 million (6%)
- Netherlands: $101 million (3.6%)
- Switzerland: $87.5 million (3.1%)
- Italy: $79.8 million (2.8%)
- South Korea: $58.8 million (2.1%)
- Mexico: $51.2 million (1.8%)
- Vietnam: $37.7 million (1.3%)
- Madagascar: $37.1 million (1.3%)
- Ireland: $36.2 million (1.3%)
- Belgium: $35.7 million (1.3%)
- Canada: $30.9 million (1.1%)
Nah kapan lagi? Bumi Priangan, selain bumi Serambi Mekkah, dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia sangat cocok untuk ditanam pohon perdu ganja ini. Mas Jokowi, izinkan ganja untuk diekspor. Insha Allah Halal.
Sebagai catatan akhir perlu mengingatkan kita semua pada frasa kebijakan publik yang sangat populer yaitu One Policy Does Not Fit All. Dengan kata lain, kebijakan legalisasi ekspor ganja harus diintegrasikan dengan beberapa kebijakan lain termasuk kebijakan anti penyalahgunaan, perkebunan ganja, serta produksi dan distribusi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H