Menurut penulis sosial media itu memang sangat penting untuk membangun persepsi. Ini akan menjadi super penting di negara-negara dengan sistem demokrasi yang sudah dewasa yang sudah terbebas dari belenggu iklim politik uang dan oligarki politik.
Wah itu siapa ya ada nona cantik yang melambaikan tangan ke penulis. Apa ngak salah nikh. Penulis melihat ke belakang tidak ada orang lain. Dan,.. setelah dihampiri itu ternyata Mbak Leya yang kemudian di sesi malamnya mendapat dua award sekaligus: Best in Opinion dan People Choice.
Tidak terasa sesi Tsamara dan Saraswati sudah berakhir. Kompasianer wara wiri salam-salaman dan berswafoto. Sambil berswafoto juga penulis diajak Bung Eddy Supriatna Syafei untuk cari kopi di deretan warung di depan mall Belpark ini.
Kami berempat ini lah yang kongkow-kongkow di Warteg itu. Ada lagi Bung Isson Khairil, dan satu orang lagi yang tidak begitu banyak bicara. Maaf saya lupa namanya.
Aseek. Ngopi sambil udut. Sambil sruput kopi dan udut, banyak topik seru yang dibahas mulai dari Erick Thohir, Ahok, Anies, Ketua Prodjo yang sekarang jadi Wamen, hingga UAS dan HRS. Menurut penulis, Subhanallah itu adalah takdir Habib Rizieq Shihab untuk bermukim dalam waktu yang lama di Saudi Arabia. Kita semua, termasuk Beliau ini, dapat berusaha tetapi kuputusan terakhir ada padaNya. Semuanya adalah atas kehendak dan ridho Allah.
Ketika kami kembali masuk areal ajang Kompasianival 2019, One Belpark Mall ini, di panggung terlihat admin lagi mempersiapkan pembagian voucher dari hotel bintang lima Best Western Primer. Mas Djoko berhasil menjawab quiz dengan benar dan mendapat voucher BWP.
Di depan panggung, terlihat antusiasme wara wiri, hungging, cipika cipiki, dan swafoto Kompasianer. Penulis lagi cari-cari dimana ya Bung Ishak Pardosi dan Bung Irwan Sikumbang. Tiba-tiba datang menghampiri sosok gempal, tinggi dengan rambut tebal tercukur rapi. Penulis langsung mengulurkan tangan dan memperkenalkan diri dan disambut dengan senyum sambil berkata "Posma."
Wah ini orang Medan ya celetuk penulis. Palembang jawabnya. Oh iya maaf kata penulis dan tiba-tiba sosok ramping dengan merdunya berkata saya yang dari Medan bang, katanya. Ternyata dia adalah Mbak Willy Kompasianer yang bermukim di kota kelahiran Mas Sigit tadi dan Bung Bung Venus Gazer, Kompasianer Medan yang tidak asing lagi bagi kita semua.
Terima kasih untuk Bung Eddy yang berinisiatif untuk foto bersama dan swafoto dengan Bung Posma, Mbak Ida, Mbak Willy, geng ngopi tadi, dan beberapa Kompasiener lain yang ikut nimbrung.