Buset lu. Ini ngenyek ya... Tapi, kemudian saya pikir monyet monyet juga ngak apalah. Kapan lagi bisa manggung di negeri Paman Sam ini.Â
Kami monkey armies itu... melakoni dengan bersuara, antara lain, Caak.... caak... caak. caaak....cak cak cak... sambil mengangkat dan menggerak-gerakan kedua tangan... berulang kali. Seru sekali sensasinya dan tidak mungkin terlupakan bagi penulis yang baru pertama kali dalam seumur hidup ketika itu tampil sebagai performer di ajang kesenian internasional. Namun, jujur perlu diakui bahwa penampilan Tim Indonesian Students itu rasanya bukanlah  the best among other performers. Tapi, tidaklah berlebihan jika penulis mengatakan bahwa tingkat kesuksesan tim kami, Tim Indonesian Students, tidak begitu jauh dari tingkat kesuksesan yang diraih oleh Tim Mahasiswa negeri matahari terbit Jepang.Â
Dua Kompasianer lain yang penulis juga ingin ketemu dalam festival tahunan Kompasiana tahun ini adalah Bung Irwan Rinaldi Sikumbang dan Bung Ishak Pardosi. Tulisan mereka berdua ini mengalir dengan cepat dan indah. Tulisan mereka berdua ini juga sangat santun, menghibur dan menghargai semua pembaca.Â
Minat mereka berdua atas isu-isu BUMN sangat tinggi. Minat mereka berdua itu sama dengan penulis yang di tahun 2017 yang lalu menerbitkan buku "Mengurai Benang-benang Kusut BUMN." Bukusetebal sekitar 370 halaman ini diterbitkan oleh Deepublish, Yogyakarta.
Guys, sampai ketemu di One Belpark Mall, Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H