Lihat itu data Badan Pusat Statistik (BPS). Penduduk miskin Indonesia pada Maret 2019 berjumlah 25 juta orang. Jumlah ini menurun sebesar 810 ribu orang dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Secara relatif, data BPS itu menujukan bahwa persentase jumlah penduduk miskin dalam posisi waktu yang sama tercatat 9,41 persen atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya 9,82 persen.Â
Walaupun demikian, sosok penyandang panggilan akrab Jokowi ini, yang sebetulnya bersumber dari sapaan akrab mitra bisnis Beliau di Surakarta dulu, Monsiur Bernard Chene, menginginkan para akademisi dan praktisi di Indonesia melangkah lebih jauh lagi. Presiden Jokowi kelihatannya dalam suasana hari Pahlawan ini menghendaki agar para pelopor pemberantasan kemiskinan Indonesia itu menemukan konsep dan strategi untuk penurunan jumlah orang-orang yang termasuk dalam kelompok hampir miskin atau rawan miskin.
Jumlah orang-orang dalam kelompok ini, Â yang dalam nomen klatur internasional disebut sebagai orang-orang dengan pengeluaran dua dolar per hari, adalah sekitar 100 juta orang. Mereka itu adalah penerima berbagai Bansos dan Subsidi negara seperti Raskin, Iuran BPJS, BOS, Kartu Pra Kerja, dan lain sebagainya. Jumlah mereka itu relatif segitu-segitu saja sejak awal Pemerintahan Jokowi di tahun 2014 dan hingga saat ini.Â
 Dalam horison yang luas, para pahlawan itu banyak sekali dan dalam kelompok yang tidak terbatas. Misalnya, para atlit badminton kita yang terus mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang kejuaran internasional juga adalah pahlawan. Buruh migran Indonesia yang biasanya bekerja untuk sektor 3D: Dark, Dirty, and Dangerous juga pahlawan. Buruh domestik yang bekerja dibawah terik matahari dan siraman air hujan dengan UMR yang sangat kecil juga pahlawan. Tukang sate, tukang soto, tukang bakso, dll yang berjuang untuk mendapat uang kurang dari 100 ribu per hari untuk menghidupi anak dan isteri, serta para pengamen yang berjuang keras untuk mendapatkan sesuap nasi anak dan isteri jelas adalah pahlawan.
Jelas pahlawan kita banyak dan banyak sekali. Terkini, Claudia Emmanuela Santoso yang dengan gigih berhasil memenangkan ajang pencarian bakat the Voice of Germany adalah Pahlawan Masa Kini.Â
Last but not least, kita Kompasianer adalah pahlawan juga. Kita mencurahkan pengalaman dan pengetahuan untuk berbagi sesama Kompasianer dan pembaca Kompasiana yang lain.Â
Apa yang kita tulis tentuhya dapat bermanfaat dan/atau menginspirasi para pembaca agar mereka dapat menjadi lebih cerdas, lebih baik dan lebih sejahtera.Â
Kita juga memberikan kritik yang aktif dan konstruktif untuk pemerintah agar mimpi mulia menuju Indonesia Maju berada pada jalur yang benar dan dapat menjadi kenyataan dalam waktu yang tidak terlalu lama.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H