Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Cara Jitu Membongkar Kartel Politik

26 Juli 2019   18:18 Diperbarui: 31 Juli 2019   22:58 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aura diplomasi nasi goreng dan diplomasi nasi kebuli masih terus berhembus. Hembusannya masih cukup kencang menjelang week end penghujung Juli 2019 ini. 

Diplomasi Nasi Goreng adalah diplomasi antara Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dengan, Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Diplomasi antara kedua Ketum Paprol ini, yang juga masing-masing adalah pengusaha papan atas Indonesia, dipersepsikan terkait dengan bargaining jabatan Ketua MPR dan/atau upaya pembangunan koalisi untuk Capres/Cawapres 2024. 

Sedangkan diplomasi Nasi Kebuli adalah antara Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh, dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Diplomasi ini secara terbuka dan eksplisit dikatakan oleh Paloh, yang juga pengusaha media papan atas serta pengusaha sumber daya alam nasional, sebagai upaya untuk mendorong Anies tancap gas dalam membangun DKI Jakarta. 

lihat juga; Polemik Trip Luar Negeri Anies

https://www.kompasiana.com/almizan59323/5d35af10097f36109e1f5942/hikmah-polemik-trip-luar-negeri-anies-baswedan

Paloh secara implisit menginginkan Anies terpilih kembali dalam Pilkada Serentak 2022 dan secara eksplisit mendukung Anies untuk bertarung di ajang Pilpres 2024. Serbuan kritik dan berbagai meme politik menerpa Paloh atas langkah nyeleneh ini. 

lihat juga: Pola Nyeleneh Next Election Paloh dan Trump

Jika wacana awal ini menjadi kenyataan di 2024, maka Anies akan naik perahu Paloh Cs, empat Parpol, dan duet Prabowo - Puan (rasanya), tentu saja  akan diusung oleh PDIP dan Gerindra. 

Sekarang bagaimana dengan A Few Good Men yang lain yang menurut hasil survei LSI Denny JA ada sekitar 12 orang lagi. Mereka itu sebut saja Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, AHY, Sri Muljani Indrawati, Budi Gunawan, Gatot Nurmantyo, dan lain-lain?

lihat juga: A Few Good Men

Mereka semua tidak kebagian perahu jika tiga Parpol yang lain ikut juga bergabung dengan perahu Paloh Cs atau perahu Prabowo-Megawati.

Namun, beberapa dari mereka mungkin bisa ikut perahu poros tengah, jika ada. Selebihnya, mereka yang juga memiliki potensi yang besar untuk membangun negara ini tersingkir secara dini.

Tersingkir oleh keputusan Elit Parpol (Kartel Parpol) dan bukan oleh perkembangan elektabilitas dalam perjalanan menuju Pilpres Indonesia 2024. Tragis bukan!

Di banyak negara dengan sistem demokrasi yang lebih maju ini diatasi dengan memberikan kemudahan bagi warga negara yang berniat untuk maju sebagai presiden dalam Pemilu yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun