Selamat ya Pak Jokowi dan Pak Kyai Ma'ruf Amin. MK dengan suara bulat menolak semua gugatan PrabowoSandi. Sebentar lagi Bapak berdua akan resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden R.I. untuk masa bhakti 2019 - 2024.
Tugas Bapak berdua memang berat dan ini antara lain disebut oleh Kompasianer Yupiter Gulo (Gunawan) yang tayang artikel dengan judulÂ
"Beratnya Janji Jokowi-Ma'aruf Amin, " klik disini. Dalam artikel ini, Kompasianer kita yang gundul menawan ini mengatakan ada enam janji mereka dalam ajang debat Pilpres 2019 dan ada tujuh janji JokowiJK. Diantar janji Jokowi yang masih belum dipenuhi adalah janji pada butir enam, yaitu:
Janji Negara Investasi Terkemuka di Asia. Meningkatkan indikator peringkat Ease of Doing Business (peringkat iklim investasi Indonesia) menjadi terkemuka di tingkat Asia. Faktanya, kemudahan bisnis di Indonesia tergolong rendah di tingkat Asia. Berdasarkan laporan Bank Dunia, Ease of Doing Business di Indonesia ada di peringkat 73Â
Itu peningkatan investasi yang bersumber dari luar negeri dan dalam negeri. Ini sangat penting sebab terkait langsung dengan penyediaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. Pencari kerja sekarang ini super besar. Misal, di tahun 2018 ada sekitar satu juta orang yang melamar pekerjaan di BUMN yang hanya menyediakan lowongan sekitar 10.000 orang. Berarti hanya satu persen yang berhasil mendapatkan pekerjaan itu dan selebihnya, 99 persen tidak dapat kerjaan di BUMN.
Contoh lain adalah rekrutmen di McDee Sukahati, Cibinong Bogor, juga di tahun 2018. Jumlah yang akan diterima hanya 14 orang tetapi jumlah pelamar 1.000 orang! Sangat prihatin. Mcdee, pizza Hut, Burger King, dan lain-lain itu termasuk sektor kuliner dan pariwisata yang dapat juga dimasukan dalam kelompok industri kreatif.Â
Adanya kebijakan konkrit untuk meningkatkan investasi dan kemudahan usaha (ease of doing business) di sektor kuliner dan pariwisata ini sangat strategis dalam kerangka penyediaan kesempatan kerja dalam jumlah yang besar. Â Kebijakan tersebut mencakup upaya pengendalian harga daging sapi yang merupakan bahan pokok untuk pembuatan sate, soto, sop, rendang, dan burger. Ada puluhan juta pedagang gerobak , warung, dan rumah makan yang menyediakan menu yang terbuat dari daging sapi.Â
Sekarang di wilayah kabupaten Bogor bermunculan Waroeng Steak daging sapi. Warung ini biasanya berlokasi bukan di jalan utama, dengan bangunan dan fasiitas yang sederhana, dan harganya memang pas untuk wajah-wajah milineal. Â
Masih di kabupaten Bogor, bermunculan juga warung burger yang terimbas dengan keberhasilan banyak gerai Mcdee disini. Selain warung burger juga bermunculan penjualan burger online. Ini di buat di rumah dan cukup dikerjakan oleh beberapa orang saja dan dijual secara online lewat instagram dan WAG atau WA. Diantara penjual tersebut baru-baru ini anak bungsu kami yang sedang menunggu masuk di PTN juga ikut menjual burger online tersebut. Dia mengerjakan ini karena diajak temen sekolahnya yang juga sedang menunggu masuk di PTN.
Sayangnya, harga daging sapi super mahal saat ini. Harganya untuk kualitas daging prima berkisar dari 120 - 140 ribu per kg. Dalam hal harga daging sapi tersebut dapat diturunkan dalam kisaran 80.000 - 100.000 rupiah per kg, atau, diturunkan dalam kisaran 30 persen, maka harga produk-produk kuliner tersebut akan mengalami penurunan juga walaupun lebih rendah dari kisaran 30 persen. Estimasi penulis itu akan mengalami penurunan harga sekitar 20 persen.Â
Harga jual menurun secara otomatis akan meningkatkan penjualan sate, soto, sop, burger, dan lain sebagainya tersebut. Penghasilan puluhan juta wong cilik ini akan naik dan ini akan menarik minat puluhan juta wong cilik yang lain ikut berusaha dan/atau bekerja di bidang kuliner ini. Selain itu, industri pariwisata nasional juga akan mendapat imbas positif langsung dari harga daging yang lebih murah tersebut.