Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kabinet Kerja II 50% Orang Partai

28 Mei 2019   17:01 Diperbarui: 28 Mei 2019   17:15 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jokowi-Ma'ruf sudah dapat dipastikan merupakan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia kedelapan. Paslon ini tinggal menunggu keputusan MK yang akan diumumkan pada akhir Mei atau awal Juli ini.

Walaupun demikian, bursa Menteri Kabinet Kerja II yang sudah ramai dibicarakan Kompasianer bahkan sejak Pra 21 Mei kini semakin riuh. Artikel Kompasianer Padika, misalnya, tayang dengan judul Jokowi Bocorkan 5 Kriteria Menteri Baru, Ini Tafsirannya". klik disini. Sebelum nya nama AHY sangat banyak ditulis oleh Kompasianer dan diiringi oleh nama Caleg cantik PSI Tsamara. Artikel Kompasianer Sigit Eka Pribadi, misalnya, tayang dengan judul "AHY dan Tsamara Cocoknya Jadi Menteri Apa?" klik disini. Tak kalah serunya, Kompasianer Dzulfikar tayang denga judul "Bukan Tsamara, Ini Calon Menteri Termuda Kabinet Baru Jokowi Ma'ruf."klik disini

Dalam nuansa yang sama tetapi dengan perspektif dukungan atas Mimpi Jokowi TopFive2045, penulis tayang artikel dengan judul "Mengawal Tekad Jokowi Menuju Indonesia Emas 2045."  Klik disini. Di sini penulis tuangkan pemikiran tentang jabatan beberapa menteri kabinet yang sangat penting untuk meletakkan landasan mencapai impian termaksud.

Bursa Kabinet Kerja II ini segera viral. Segera viral dalam berbagai versi. Versi yang penulis sajikan dalam artikel ini terkait komposisi orang-orang partai yang akan duduk di Kabinet Kerja Dua tersebut. Orang-orang partai yang dimaksud disini adalah orang-orang sebagai anggota/pengurus resmi dari Parpol Koalisi Indonesia Maju dan Dua Parpol lain yang kelihatannya merapat ke koalisi tersebut. 

Prediksi penulis 50 persen menteri Kabinet Kerja II akan diisi oleh orang-orang partai. Komposisi orang partai naik dari 44 persen di Kabinet Kerja (2014 - 2019) menjadi 50 persen di Kabinet Kerja II (2019-2024). Prediksi komposisi tersebut seperti tersaji pada mariks dibawah ini.

dokpri
dokpri
Dewan Pengarah Partai Golkar, Agung Laksano minta empat atau lima kursi di Menteri Kabinet Kerja II. Ini disiarkan di runing text Kompas Tv, 28 Mei 2019. Sedangkan prediksi penulis seperti tersaji di Matriks diatas hanya tiga menteri. Pertimbangan penulis hanya didasarkan dari perbandingan perolehan suara Pileg tahun 2014 dan tahun 2019. Pileg 2014 Partai Golkar mendapat 15 persen suara sah. Jumlah menteri Kabinet Kerja 2014 - 2019 dari Partai Golkar adalah tiga orang. Pileg 2019 perolehan suara Partai Golkar turun sedikit menjadi 13 persen namun jumlah menteri nya penulis yakin tidak akan diturunkan atau ditambah oleh Presiden Jokowi. 

Dua Parpol lain dengan penurunan perolehan suara secara significant adalah PAN dan PPP. Sama seperti hal nya kasus Partai Golkar diatas, jumlah menteri kabinet masing-masing kedua partai tersebut diprediksi akan tetap sama yaitu satu orang Menteri Kabinet Kerja II. 

Prediksi penulis, kursi PDIP akan bertambah. Bertambah dari empat kursi (2014-2019) menjadi lima kursi (2019-2024). Prediksi ini didasarkan pertimbangan bahwa perolehan suara PDIP naik dari 19 menjadi 20 persen di Pileg 2019. Selain naik, angka 20 persen itu merupakan angka psikologis sebab dengan perolehan suara ini PDIP dapat mengusung Capres/Cawapres tanpa perlu berkoalisi dengan partai politik lainnya. 

Kenaikan perolehan suara PKB sama dengan kenaikan perolehan suara PDIP yaitu masing-masing satu persen. Namun, intuisi penulis jumlah kursi menteri kabinet PDIP tetap tiga kursi. 

Partai Nasdem, menurut prediksi penulis, akan diberikan kepercayaan oleh Presiden Jokowi untuk menambah satu kursi menteri di Kabinet Kerja II sehingga jumlah menteri Partai Nasdem menjadi tiga kursi. Ini didasarkan pertimbangan karena Partai Nasdem merupakan partai yang pertama kali menyatakan kesiapan untuk mendukung Jokowi sebagai Capres 2019-2024 .  Selain itu Partai Surya Paloh ini juga berhasil menambah perolehan suara yang cukup significant. Perolehan suara Partai Nasdem di Pileg yang sekarang adalah sembilan persen dari suara sah nasional dan ini kenaikan yang besar dari perolehan suara Pileg 2014 yang hanya tujuh persen.

Last but not least, PSI dan Partai Perindo juga bukan mustahil untuk masing-masing diberikan jatah satu kursi di Kabinet Kerja II. Kedua parpol ini walaupun gagal untuk menjadi Parpol Senayan 2019 -2024 tetapi terpersepsi sangat giat mendukung Paslon 01 di ajang Pilpres 2019 ini.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah Kabinet Kerja II akan lebih gemuk, atau, komposisi itu melebihi 50 persen?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun