Mohon tunggu...
Kang Mizan
Kang Mizan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I. email: kangmizan53@gmail.com

Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan R.I.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pra Reportase 17 April, Isu Terkini dan Persiapan

14 April 2019   11:54 Diperbarui: 16 April 2019   11:39 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TPS 121, Mutiara Baru, Bojong Gede, Bogor

Tema Reportase Pemilu 2019 yang ditawarkan oleh Kompasiana memang sexy. Memang sexñy karena yang tergiur dan kepincut ramai sekali.  Memang sexy karena jika sejauh ini tulisan Kompasianer lebih berpola analisis dan sintesa dengan rujukan data sekunder, maka sekarang muatan tulisan kita perlu menggunakan data primer yang kita kumpulkan sendiri. 

Laporan Pencoblosan Luar Negeri.

Berita sudah tercoblosnya suarat suara di Selangor Malaysia sudah agak luput dari mata media. Namun, hoax baru, jika yang pertama memang betul hoax, muncul dengan celotehan hasil perhitungan suara Pilpres luar negeri

Belum ada updating kasus Selangor ini hingg 15 April 2019.

Kemarin Pak Tjip menayangkan artikel "Laporan Pandangan Mata dari TPS KJRI Sydney, Australia." Banyak substansi yang berkesan dan menarik yang disajikan disini yang mencakup info bahwa walaupun pencoblosan dilakukan kemarin, 13 April, perhitungan suara baru akan dilakukan bersamaan dengan yang dilakukan di Indonesia yaitu tanggal 17 April. 

Artinya kotak suara dengan kertas suara yang sudah bolong itu akan nginap di KJRI Sydney selama empat hari sebelum dibuka pada tanggal 17 April. 

Pengamanan kotak suara itu bagaimana ya? Hanya digembok kembali?  Ada segel khusus? Mmmm

Hoax Perhitungan Suara Luar Negeri (PPLN)

Barusan, abis jalan dan sarapan pagi, penulis terkaget-kaget melihat bersliwerannya postingan yang manyajikan hasil perhitungan suara luar negeri. Koq bisa ya? Ini rasanya tidak konsisten dengan info Pak Tjip diatas. Kemudian setelah membaca link dari postingan itu, jadi jelas itu hoax yang Pro Prabowo, klik disini, dari pesan WA yang terbaca oleh penulis. 

Lihat, misalnya, DetikNews, klik disini. Dilaporkan juga oleh media ada juga Hoax yang serupa tetapi Pro Jokowi. Maaf, saya gagal retrive URL nya yg untuk Pro Jokowi itu tetapi rasanya itu kutipan wartawan dari kata Ketua KPU, Arief Budiman.

Kunjungan ke Tiga TPS di Kecamatan Bojong Gede, Bogor.

Tadi pagi, penulis sempat ambil beberapa photo di tiga lokasi TPS berbeda yang akan digunakan. Tempatnya saling berdekatan dan berada dalam satu kecamatan walaupun dengan desa yang berbeda. 

Pertama, ini lokasi TPS 115 Desa Bojong Gede, Kecamatan Bojong Gede, Bogor. Ini Pos Hansip dan Taman Fasum warga Genteng Biru Perum Gaperi 1.

TPS 115 Bojong Gede, Bogor
TPS 115 Bojong Gede, Bogor

Updating gambar TPS 115 Bojong Gede pada 15 April 2019

dokpri
dokpri
Selesai jam 10.00 malam

Barusan sempat ngobrol dengan Ketua KPPS 115, H.Rinaldo. Menurut Pensiunan LNG Badak Bontang, Kaltim, ini dengan 134 DPT, pekerjaan di TPS 115 baru akan rampung sekitar jam 10.00 malam.

Rapat Persiapan Pencoblosan di TPS

Saya yakin banyak momen menarik, lucu, dan konyol yang nantinya dapat dilaporkan dari TPS ini. Momen lain yang menjadi fokus laporan adalah potensi kecurangan yang terjadi disini dan di banyak TPS lain di seluruh Indonesia terutama lokasi-lokasi yang agak terpencil dan di wilayah perairan dan pegunungan. Momen ini pertama-tama pada waktu pembukaan kotak suara sekitar jam 7.00 WIB. 

Ketua KPPS akan mengeluarkan seluruh dokumen yang ada di masing-masing lima kotak suara: (i) kotak suara Pilpres; (ii) kotak suara Pileg DPR; (iii) kotak suara Pileg DPD; (iv) kotak suara Pileg DPRD Provinsi, dan (v) kotak suara Pileg DPRD Kabupaten Bogor Dapil 6.

Ketua KPPS baru dapat melakukan itu jika Petugas KPPS sudah lengkap, ada saksi dan pemilih yang sudah hadir pada rapat pembukaan itu. Ketua KPPS perlu memperlihatkan bahwa kota suara sudah kosong dan gembok harus kembali dipasang. Momen ini tentu saja akan penulis abadikan dengan kamera dan/atau smart phone saja.

Ilustrasi Dokumentasiu
Ilustrasi Dokumentasiu

Kedua, ini lokasi TPS 126 Desa Kedung Waringin, Kecamatan Bojong Gede, Kab Bogor. Masih dalam lingkungan Perumahan BDB 1 (Gaperi 1) juga.

TPS 126 Desa Kedung Waringin, Bojong Gede Bogor
TPS 126 Desa Kedung Waringin, Bojong Gede Bogor

Momen Penghitungan Suara

Momen penting lain yang akan penulis laporkan adalah pada saat kegiatan penghitungan suara dimulai. Momen ketika ketua KPPS membuka kotak suara dan mengeluarkan serta menuliskan hasil suara di papan tulis pada Formulir C1 Plano sesuai jenis Pemilu. 

Pengunjung TPS masih ramai dan suasana akan cukup tegang dan mungkin banyak yang buat lelucon segar. Untuk lokasi di sekitar perumahan, termasuk perumahan BDB1 (Gaperi 1) ini, potensi kecurangan pada tahap ini hampir dapat dipastikan nihil.

Ketiga, ini lokasi TPS 121 Mutiara Baru, Desa Kedung Waringin, Kecamatan Bojong Gede, Bogor. Terhubung langsung ke Perumahan BDB 1 (Gaperi 1) tersebut.

TPS 121, Mutiara Baru, Bojong Gede, Bogor
TPS 121, Mutiara Baru, Bojong Gede, Bogor

Momen Rekapitulasi Suara TPS

Kegiatan rekapitulasi suara Pemilu terdahulu biasanya selesai sekitar jam 4 sore. Sekarang, dengan Pileg dan Pilpres menjadi satu jelas waktu dimulainya sesudah jam empat sore. Waktunya penulis perkirakan Baada Magrib sekitar jam 6.30 malam dan jika itu sudah dapat dilaksanakan demikian, maka itu sudah cukup baik. 

Selesainya? Penulis kira akan larut malam dan sesuai peraturan KPU harus selesai paling lambat jam 24.00 tanggal 17 April itu. 

Ketua KPPS perlu menyalin dengan pena/balpoin data suara C1 Plano ke satu berkas C1 Hologram dan dua berkas C1 (non-hologram); total tiga berkas. Untuk C1 Hologram jenis Pemilu Pilpres hanya terdiri dari tiga halaman dan masing-masing-masing halaman hanya terdiri dari satu lembar. 

Dengan demikian KPPS perlu membuat salinan (rekapitulasi) Plano C1 itu sebanyak sembilan lembar untuk jenis Pemilu Pilpres.

Untuk jenis Pemilu DPR/DPRD, KPPS perlu membuat salinan rekapitulasi Plano C1 ke C1 Hologram dan C1 Non-hologram sebanyak 99 lembar. Untuk Pileg DPD sebanyak 24 lembar. 

Secara keseluruhan, KPPS perlu membuat salinan Plano C1 ke C1 Holo dan Non-Holo itu sebanyak 132 (seratustigapuluhdua) lembar! Cape prawiro boz.

Peluang Kesalahan dan/atau Kecurangan

Faktor beban kerjanya yang tinggi dan harus selesai dalam waktu beberapa jam saja menyebabkan peluang terjadinya kesalahan  manusiawi biasa jelas sangat tinggi. 

Peluang terjadinya kecurangan jelas tidak bisa diabaikan begitu saja. Kegiatan salin menyalin itu dilakukan pada waktu larut malam. Yang ada di TPS hanya Petugas KPPS dan para saksi. Jika mereka kongkalikong, maka cuus aseek boz. 

Selain itu, faktor lain yang memfasilitasi potensi terjadinya kecurangan itu adalah aturan KPU sendiri. Aturan itu tidak ada memerintahkan PPK Kecamatan untuk validasi, pencocokan, data Plano C1 dengan C1 Hologram. 

PPK Kecamatan cuus melakukan rekapitulasi TPS/Desa/Kelurahan (DAA1) dan Rekapitulasi suara Desa/Keluarahan (DA1) sepanjang C1 Hologram telah dibubuhi tanda tangan para saksi dan petugas KPPS.

Momen Rekapitulasi Suara di PPK Kecamatan dan KPU Kabupaten Bogor.

Penulis juga sebisa mungkin akan hadir pada momen rekapitulasi suara di dua institusi tersebut. Mungkin dari luar saja karena akses masuk sangat terbatas. Nguping sana sini.

Isu peluang kecurangan suara di PPK Kecamatan dapat di rujuk ke: (i) Bandit Bergentayang di Pemilu 2019; (ii) Paradoks Jokowi 4.0 dan Dedigitalisasi Pemilu 2019, dan ke (iii) Urgensi Digitalisasi Pemilu Indonesia. Tunggu ada satu lagi dan dengan akun baru yang digunakan sekarang, Almizan53, dengan judul Kecurangan dan Pecundang Pemilu Indonesia.

Suarakan gregetmu sekencang mungkin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun