Pangkas Belanja Pegawai
Pangkas pengeluaran pegawai. Pengeluaran pegawai secara nasional dapat dipangkas hingga 50 persen dari yang ada sejauh ini setiap tahunnya. Pemangkasan ini tidak akan mempengaruhi penyediaan layanan umum dan/atau tugas-tugas penyelenggaran negara. Pemangkasan ini juga konsisten dengan keputusan untuk memangkas unit kerja Eselon I.Â
Terpangkasnya jumlah unit kerja Eselon I akan mempermulus keputusan untuk memangkas pengeluaran pegawai. Sebaliknya, terpangkasnya pengeluaran pegawai juga mendukung keputusan untuk memangkas unit kerja Eselon I.
Anggaran belanja pegawai pemerintah pusat tahun 2019 ditetapkan (RAPBN) sebesar Rp 368,6 triliun atau naik sekitar Rp 26,1 triliun jika dibandingkan tahun 2018. Anggaran belanja pegawai pemerintah daerah secara nasional lebih dari 50 persen APBD.Â
Penulis belum menemukan angka rupiah baik APBD total apalagi porsi untuk belanja (pengeluaran) pegawai. Â Penulis coba berkunjung ke situs DJPKN Kementerian Keuangan tetapi belum beruntung.
Di Kementerian Keuangan Australia, Australian Treasury, trik yang digunakan untuk memangkas pengeluaran pegawai adalah memberikan anggaran secara gelondongan (block budget) kepada kementerian dan lembaga negara.Â
Mereka tetapkan jumlah anggaran setiap kementerian/lembaga negara dengan tugas-tugas standar yang wajib dilakukan. Apa saja yang dikeluarkan, termasuk untuk pengeluaran (belanja) pegawai, diserahkan seratus persen kapada kementerian/lembaga negara yang bersangkutan.
Namun, ada strings yang mengikat. Semua kementerian dan lembaga negara harus membuka akses kepada umum tentang apa saja yang dikerjakan dan berapa uang yang harus dihabiskan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Â Hasilnya? Sangat dahsyat. Jumlah pegawai dan belanja pegawai relatif kecil dan relatif tidak ada kenaikan setiap tahunnya.Â
Kurangi Utang Negara
Pangkas utang negara. Lebih persisnya pangkas pertambahan utang negara dalam setiap tahun. Utang itu dapat saja bertambah tetapi tingkat pertambahannya yang menurun.
Berkurangnya tambahan utang negara memaksa kabinet untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran negara dan jalan yang termudah adalah memangkas pengeluaran negara yang tidak perlu. Pengeluaran negara yang tidak perlu atau tidak mendesak termasuk pengeluaran untuk pegawai yang sebetulnya tidak perlu dilakukan, dapat dipangkas.