Mohon tunggu...
Almizan Ulfa
Almizan Ulfa Mohon Tunggu... Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI -

Just do it. kunjungi blog sharing and trusting bogorbersemangat.com, dan, http://sirc.web.id, email: alulfa@gmail.com, matarakyat869@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Airlangga Hartarto masuk bursa Cawapres Jokowi 2019

27 Februari 2018   15:41 Diperbarui: 26 Maret 2018   15:14 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, terjadi perkembangan yang sangat cepat dan menarik beberapa hari yang lalu, yang terus bertambah kuat hingga semalam, dan tambah kuat hingga siang ini. Viral di sosmed Prabowo Subianto memiliki peluang yang besar untuk menjadi Cawapres 2019 nJokowi. Dan,.... Ahok menjadi Cawapres 2019 Anies Baswedan! Lucu tetapi bikin suasana adem, bagi sebagian besar orang, saya kira. 

Pak Prabowo jelas memenuhi kelima kriteria tersebut. Selain itu, bangkit kembalinya isu SARA yang menurut hasil survei Denny J.A. berpeluang untuk menjadi batu sandungan besar Jokowi menuju RIOne 2019, otomatis dapat diredam secara sempurna. Peluang Prabowo bersedia menjadi Cawapres Jokowi juga diindikasikan oleh belum adanya pernyataan langsung dari Beliau untuk menjadi Capres 2019. Beliau juga pernah menjadi Cawapres 2009 Megawati. Dan, .. yang sangat penting juga biaya kampanye Capres itu sangat besar dan jika gagal ini akan merupakan beban finansial dan mental yang akan sangat menghimpit Prabowo. 

Sebaliknya, peluang Jokowi untuk memenangkan kembali Pilpres 2019 sangat besar dan otomatis peluang Prabowo untuk menjadi Wapres juga terbuka lebar. Diatas kesemua itu, sesuai dengan pernyataan Jusuf Kalla diatas, Cawapres 2019 Jokowi harus orang yang memiliki potensi sangat tinggi untuk menjadi presiden RI di tahun 2024. Ini tentunya opsi yang sangat menarik untuk Prabowo.

Jika skenario ini memang terjadi, maka jalan Prabowo ke RIOne mirip yang dilakukan oleh Donald Trump. Trump memutuskan mengundurkan diri untuk menantang Barack Obama di tahun 2008 karena hasil polling elektabilitas Obama sangat tinggi. Kemudian, batal kembali menjadi penantang Obama di tahun 2012 lagi-lagi karena hasil polling Barack Obama yang bahkan bertambah tinggi.

Trump kemudian berhasil mengalahkan Hillary Clinton pada Pilpres 8 November tahun 2016 dan diambil sumpah sebagai Presiden Amerika Serikat ke 45 di tahun 2017 dalam umur 72 tahun.  Prabowo yang sekarang baru berumur 66 tahun jauh lebih mudah dari Trump saat ini. Di tahun 2024 nanti, Prabowo akan berumur 72 tahun dalam kondisi yang jauh lebih bugar dibanding dengan Trump ketika dilantik pada usia 72 tahun.

Mungkin bermanfaat juga untuk mengetahui bahwa banyak Presiden Amerika Serikat yang dilahirkan dalam bulan Oktober seperti Prabowo Subianto. Dua diantaranya yg sangat populer adalah Teddy Roosevelt dan Jimmy Carter.

Sekarang bolanya tinggal menunggu keputusan Jokowi sendiri bersama dua partai pengusung utama yaitu PDIP dan Golkar. Pertimbangan Partai Nasdem, PPP, PAN dan Hanura masih di tunggu Jokowi tentunya sebagai unsur penyeimbang dan penyempurna.

Last but not least, kira-kira siapa yang jadi lawan skenario duet Jokowi Prabowo di Pemilu 2019? Anies-Ahok,  yang diviralkan oleh netizen? atau, dalam sisi yang yang berbeda siapa yang akan dijagokan oleh Partai PKS, Demokrat, dan PKB sebagai koalisi penantang duet Jokowi Prabowo?

CNN Indonesia tadi pagi, Selasa 6 Maret 2018, merilis deklarasi kesiapan Rizal Ramli untuk maju sebaga Capres di Pemilu 2019 tersebut. Deklarasi mantan Menko Maritim ini yang akrab disapa dengan Pak RR sehari sebelumnya dirilis oleh banyak media. Tribunnews, misalnya, menyajikan berita dengan judul: Rizal Ramli Deklarasi Capres 2019, Ace Hasan: Semoga dapat Dukungan Partai Politik.

Updating terkini menampilkan sosok Airlangga Hartarto untuk mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019. Beliau yang sekarang ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian Kabinet Kerja Jokowi terlihat memenuhi unsur-unsur kriteria seperti yang disampaikan oleh John McBeth diatas, yaitu: (i) Dapat mengendalikan pemilih tradisional Islam; (ii) Saudagar; (iii) Memiliki pengaruh yang kuat pada partai politik besar; (iv) taktis, dan (v) dalam jenjang usia yang mapan (generasi baby booms).

Mungkin yang terasa agak kurang dari Ketua Umum Golkar ini adalah kriteria "Saudagar". Agak lebih kurang lagi, rasanya, untuk memenuhi kriteria "Dapat megendalikan pemilih tradisional Islam." Tiga kriteria yang lain dapat dipenuhi dengan baik oleh putra Ir. Hartarto yang menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Menko Perekonomian pada Kabinet Pembangunan Soeharto.

Kita ikuti terus perkembangan Paslon Presiden pada Pemilu 2019. 

 Pendulum Cawapres 2019 Jokowi masih bergoyang ke Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun