Jokowi memang terkenal sebagai Joko Infrastruktur. Beliau juga populer dengan gaya blusukannya sehingga patut juga kita sebut sebagai Joko blusukan. Namun, gaya pimpinan nasional yang ideal ini belum, atau, tidak banyak diikuti oleh pejabat negara yang lain. Salah satu contohnya adalah penglaman penulis ketika mengurus KTP.
Waktu itu saya mau bayar pajak kenderaan bermotor yang jatuh tempo bulan Januari 2018 di Samsat Kota Depok, Jawa Barat. Saya ditolak karena KTP saya rusak dan KK saya tidak dapat meyakini petugas Samsat Kota Depok bahwa yang mau bayar pajak KB itu adalah orang yang sama dengan pemilik KB tersebut. Saya disarankan untuk membuat resi KTP sebab mengganti KTP yang lama itu bisa memakan waktu lebih dari satu tahun.
Saya kemudian menuju Kantor Kecamatan Bojong Gede Bogor. Ditolak oleh petugas loket karena jaringan rusak. Petugas loket tidak dapat memastikan kapan jaringan akan pulih kembali. Beberapa ibu-ibu tua yang senasib dengan saya menggerutu. "Saya sudah beberapa kali pak. Kemarin dan minggu kemarin katanya jaringan juga rusak," gerutu ibu-ibu itu.
Kesannya Camat Bojong Gede Bogor jarang blusukan ke loket-loket pelayanan ini. Saya sudah beberapa kali ke sini dan belum pernah melihat Pak camat itu. Pada hal tinggal turun satu lantai saja dan waktu blusukan di kantor yang kecil itu tidak akan lebih dari satu jam. Â
Hal yang sama patut juga diduga terjadi di kantor Kabupaten Bogor. Kalau mereka cukup sering blusukan ala Jokowi tentunya tahu adanya gangguan pelayanan seperti internet down tersebut dan dapat mengambil langkah-langkah therapy sementara atas gangguan-gangguan tersebut.
 Kita tentunya tidak haram untuk memimpikan Pilkada Serentak 2018 ini dapat menghasilkan kepala daerah yang doyan blusukan ala Jokowi. Aaamin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H