Nuansa yang sama jika kita melihat laporan dari Mesha Mediani, CNN Indonesia. Disini dilaporkan bahwa Gubernur Anies menugaskan dua hal penting untuk Komite PK. Pertama,tugasnya membangun sistem data yang terintegrasi. Kedua, Komite juga bertugas membangun integritas aparatur sipil Pemda DKI Jakarta dan Komite akan menjadi penghubung antara Pemda DKI dan masyarakat serta lembaga negara lain, seperti KPK dalam melakukan pengawasan serta pencegahan korupsi. (CNN Indonesia, Rabu, 03/01/2018 14:17 WIB, diakses 9 Januari 2018).Â
Idem ditto. Jawaban hanya retorika, copy paste, dan teoritis.
Sekarang coba kita analisis pokok pikiran Bro Bambang Widjodjanto yang baik dan soleh ini. Beliau menyentuh isu perizinan dan memang betul isu perizinan ini sangat rawan korupsi. Beberapa pejabat daerah yang kena OTT KPK dalam kasus perizinan ini adalah Bupati Bogor Rachmat Yasin dan Bupati di Kutai Kertanegara, Kaltim, rasanya. Bupati yang memang betul Bu dan bukan Pak.
Sayang, gagasannya hanya terkait sistem pelayanan perizinan satu atap. Ini barang lawas Mas. Juga, sangat sedikit sekali, jika ada, success story dari pelayanan satu atap yang terdengar di publik. Yang riuh adalah pernyataan dan atau inaugurasi inisitif badan dan/atau layanan satu atap (one stop sevices). Yang keren namanya doang, Hasilnya kagak jelas, kate orang Betawi.
Bersambung dan/atau disempurnakan lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H