Mohon tunggu...
Almizan Ulfa
Almizan Ulfa Mohon Tunggu... Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI -

Just do it. kunjungi blog sharing and trusting bogorbersemangat.com, dan, http://sirc.web.id, email: alulfa@gmail.com, matarakyat869@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi: Harga Mati Freeport Indonesia jadi BUMN

26 Oktober 2017   13:31 Diperbarui: 26 Oktober 2017   13:35 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan dari hasil survei kecil ini adalah sebagai berikut. Kelompok learned people cenderung tidak mendukung obsesi Presiden Jokowi untuk mem-BUMN-kan Freeport Indonesia, yang memberikan kontribusi tidak langsung ke Indonesia sebesar US$35.7 miliar dalam periode 1992 -- 2016. Namun, kelompok ini adalah kelompok minoritas dalam perspektif Pileg 2019 dan oleh karena itu cenderung diabaikan oleh lingkaran satu RIOne. Dukungan obsesi nasionalisme, walaupun saat ini terlihat tidak begitu kuat, ada di kelompok yang lebih heterogeen. Namun, dukungan ini dapat melemah jika muncul gerakan yang secara intensif dan terukur mengkampanyekan potensi musibah mem-BUMN-kan FI.

Secara lebih umum, penulis belum dapat mengakses opini publik dengan nuansa nasionalisme untuk divestasi saham FI tersebut. Ini penulis lakukan dengan google search dengan kata kunci yang sangat luas yaitu "Freeport Indonesia." Akan muncul ratusan link untuk interval waktu 2014 -- 2017 dan penulis belum berhasil menemukan opini nasionalisme Freeport Indonesia, jika ada, yang significant.

Dalam perspektif rasionalism yang lebih luas, banyak yang berpendapat bahwa lebih penting bagi Pemerintah Jokowi untuk mempersiapkan masa transisi pasca 2021 ketimbang berkutet pada inisiatif divestasi saham FI 51%, yang tidak kunjung selesai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun