Mohon tunggu...
Almizan Ulfa
Almizan Ulfa Mohon Tunggu... Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI -

Just do it. kunjungi blog sharing and trusting bogorbersemangat.com, dan, http://sirc.web.id, email: alulfa@gmail.com, matarakyat869@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Divestasi Saham Freeport Indonesia untuk Siapa?

20 Oktober 2017   14:07 Diperbarui: 20 Oktober 2017   14:26 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Katoda tembaga yang sudah diolah menjadi pipa tembaga

Riaty Raffiudin, Ph.D yang merupakan Dosen UI dan pengamat sosial politik menyarankan perlunya perhatian yang lebih besar untuk masyarakat Papua secara umum. Pendidikan, kesehatan, dan penghasilan mereka perlu lebih diperhatikan. Penulis sendiri juga setuju dengan pemikiran Beliau. Lebih jauh lagi, penulis belum dapat mengakses program dan kegiatan penanganan lingkungan wilayah tambang kosong yang sudah ditinggalkan oleh FI.  Lobang-lobang dan/atau sumur-sumur dalam yang tidak ada kandungan mineralnya lagi perlu ditangani secara terpadu dan seserius mungkin sehingga tidak menjadi bencana/beban bagi generasi Papua berikutnya, secara khusus,  dan bagi Indonesia secara umum, yang antara lain didukung dengan penyisihan dana yang mencukupi. 

Informasi yang penulis terima langsung dari FI adalah bahwa FI berkomitmen untuk merehabilitasi area yang terkena dampak ketika area tersebut tidak lagi digunakan lagi untuk kegiatan operasi. Program reklamasi PT FI di area tambang terbuka Grasberg dan sekitarnya difokuskan pada pemulihan lahan yang terganggu akibat aktivitas pertambangan yang disesuaikan dengan perkembangan ekosistem yang ada di sekitar area tesebut. 

Bagi pembaca yang agak awam dengan produksi FI di pertambangan Grasber Papua, dibawah ini penulis sajikan pasir konsentrat tembaga yang mengandung tembaga, emas, dan perak yang serupa dengan produksi FI. FI mengekspor pasir konsentrat tersebut ke berbagai negara yang sebagian besar, jika tidak seluruhnya, melalui mekanisme kontrak jangka panjang. Rerata volume ekspor konsentrat tembaga/emas FI per tahun adalah 0,5 juta ton dan dengan asumsi rerata produksi dan ekspor ini, maka cadangan bijih di pertambangan Grasberg akan habis pada sekitar tahun 2041. (Estimasi penulis berdasarkan AR Freeport McMoran USA). Namun, informasi dari FI mengatakan bahwa rerata volume ekspor konsentrat tembaga FI adalah 1 juta ton per tahun

Pasir konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak
Pasir konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak
Kandungan tembaga, emas, dan perak dari konsentrat tembaga itu adalah seperti dibawah ini. Ini merupakan data produksi PT FI Tahun 2016.

Produksi  Rata-rata (ton per hari)                          Kandungan

                                                          Tembaga (%)    Emas (gr/ton)   Perak (gr/ton)

                           5.298                            26,01                   17,43                 56,93

Dibawah in disajikan gambar gulungan pipa tembaga hasil smelter konsentrat tembaga, yang dua raksasa pabrik smelter dunia adalah Chile dan China. UU Minerba 2009 mewajibkan perusahaan pertambangan Mineral untuk membangun smelter tersebut. Isu pembangunan smelter ini, yang juga merupakan bagian vital dari agenda negosiasi GOI dan FCX, kelihatannya memasuki ranah win win solutions jika FI diberikan izin beroperasi hingga tahun 2041.

Katoda tembaga yang sudah diolah menjadi pipa tembaga
Katoda tembaga yang sudah diolah menjadi pipa tembaga
bermanfaat untuk merenungkan kembalikata penutup dari Bung Tommy yaitu kita sangat mengharapkan agar Renegosiasi GOI Vs FCX dapat menghasilkanWin Win Solutions. Solusi yang tidak mendzholomi FI dan tentu saja berpihak kepada kepentingan nasional yangsustainable dalam jangka panjang.

Sejalan dengan pesan itu, wajarlah jika kita pertanyakan  hasrat Presiden Jokowi yang demikian tinggi untuk membeli divestasi saham FI hingga national interestsmencapai 51%. Apakah ini akan meningkatkan kesejahteraan asli Papua dan tenaga kerja langsung FI? Apakah ini akan meningkatkan kontribusi finansial langsung dan tidak langsung FI ke Indonesia? dst.. dst. dst hingga apakah pengelolaan lingkungan pasca 2041 akan menjadi lebih Baik adanya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun