Mohon tunggu...
Almizan Ulfa
Almizan Ulfa Mohon Tunggu... Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI -

Just do it. kunjungi blog sharing and trusting bogorbersemangat.com, dan, http://sirc.web.id, email: alulfa@gmail.com, matarakyat869@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sumpah Tempe Jokowi

23 Juli 2014   14:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:29 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahapatih Gadja Mada dulu pernah bersumpah “tidak akan makan palapa rebung sebelum Nusantara bersatu dibawa paying Majapahit.” Intuisi ogut adalah palapa rebung pada zaman Majapahit tersebut adalah menu makanan utama mulai dari kawula cilik sampai dengan hulu balang dan keluarga istana. Tidak makan palapa rebung adalah pengorbanan yang sangat ..sangat tinggi dari Mahapatih. Beliau rela berpuasa palapa rebung demi tercapainya mimpi persatuan nusantara dibawah payung Majaphit.

Mmmm…. mm… sebentar lagi Mas Jokowi dan Daeng Jusuf Kalla akan dilantik menjadi Presiden RI dan untuk itu naskah sumpah jabatan yang ada di UUD45 tentunya sudah disiapkan. Tapi, ini.. formal… sumpah jabatan yang akan dibacakan oleh siapapun yang dilantik menjadi Presiden RI. Untuk Jokowi perlu ada tambahan karena Jokowi kan orangnya yang sangat kharismatis walaupun pragmatis. Di Era Modern sekarang, menurut ogut, Presiden Joko Widodo kurang lebih sekelas dengan Dr. Mahathir Muhammad (Malaysia) dan Lee Kuan Yew (Singapura).

Untuk itu, Ogut nich mo usul disamping sumpah formal tersebut Mas Joko perlu mengangkat Sumpah Tempe “Tidak akan makan tempe sebelum tol laut nusantara selesai.” Intuisi ogut adalah tidak makan tempe akan merupakan pengorbanan yang berat bagi Beliau. Mungkin tidak makan burger, pizza, atau, kebab, yang merupakan menu favorit pemilih-pemilih pemula di perkotaan, tidak akan menjadi masalah tetapi tempe ya masalah buuuesar. Namun, pengorbanan ini seimbang dengan mimpi untuk membangun tol laut raksasa nusantara tersebut. H e he he he…

Cheers. Almizan Ulfa, Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun