Mohon tunggu...
Almizan Ulfa
Almizan Ulfa Mohon Tunggu... Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI -

Just do it. kunjungi blog sharing and trusting bogorbersemangat.com, dan, http://sirc.web.id, email: alulfa@gmail.com, matarakyat869@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Koalisi Moncong Putih Harus Menyayat Kontributor Korup Pilkada (updated)

12 September 2014   23:05 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:51 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilkada langsung seperti sekrang ini, atau, tidak langsung (melalui dprd) seperti yang diusulkan oleh KPM sebetulnya sama saja. Sama saja jika Koalisi Moncong Putih dapat menyayat kontributor-kontributor korup pilkada.Pertimbangannya adalah sebagai berikut.

Banyak yang meyakini bahwa sumber utama kegagalan Otda dan Pilkada adalah pemborosan dan korupsi keuangan daerah. Sumber ini harus disayat dan dibuang. Pemborosan dan/atau korupsi keuangan daerah harus dihentikan dan yang paling berkompetensi untuk melakukan ini adalah Pimpinan Koalisi Moncong Putih, Ir. H. Joko Widodo. Ini dapat dilakukan melalui Three Musketeers Keuangan Daerah sebagai berikut.

Pertama melalui politik anggaran sebagaimana pernah dijanjikan dalam debat Pilpres yang lalu. Sistem dan prosedur alokasi dan distribusi Dana Alokasi Khsusus (DAK) perlu dibenahi. Selain itu sistem dan prosedur tersebut harus dibuat setransparan mungkin.

Kedua melalui mekanisme LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara) dan laporan pajak pribadi SPT pejabat negara. LHKPN dan SPT calon kepala daerah perlu diuji dan dibuka untuk publik. Perlu disiapkan mekanisme yang baik sehingga publik dapat berpartisipasi secara aktip dan konstruktip menilai kebenaran dari laporan-laporan tersebut.Publik juga dapat diberi akses untuk memonitor perubahan-perubahannya dari tahun ke tahun. Juga, perlu disiapkan mekanisme yang menjamin suara rakyat tersebut didengar dan ditindaklanjuti.

Ketiga melalui keterbukan keuangan daerah. Keuangan daerah harus disajikan dengan lebih transparans. Sumber penerimaan dan pengeluaran daerah harus disajikan dengan lebih transparan. Harus disajikan serinci mungkin. Misalnya, bagaimana komposisi PAD dan bagaimana komposisi pengeluaran Pemda termasuk rincian pengeluaran menurut dinas dan jenis pengeluaran. Dokumen-dokumen keuangan daerah ini harus disajikan secara tepat waktu dan harus dapat diakses oleh publik dengan cepat dan biaya yang termurah. Untuk akses publik, misalnya diupload di setiap website Pemda.

Jika saja satu dan/atau dua dari trilogi keuangan daerah tersebut dapat diterapkan oleh Mas Joko, maka sebetulnya tidak akan ada masalah apakah Pilkada dilakukan secara langsung seperti saat ini, atau, dilakukan melalui DPRD seperti inisiatif Koalisi Merah Putih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun