Mohon tunggu...
Almizan Ulfa
Almizan Ulfa Mohon Tunggu... Pensiunan Peneliti Utama Kementerian Keuangan RI -

Just do it. kunjungi blog sharing and trusting bogorbersemangat.com, dan, http://sirc.web.id, email: alulfa@gmail.com, matarakyat869@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sekarang Raja Kecil Nanti Pelayan DPRD. Jelas Dong Pemda Akan Menolak RUU Pilkada DPRD

14 September 2014   23:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:42 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dekat dengan rakyat saja sudah demikian baiknya apalagi menjadi pelayan rakyat. Kenyataan yang ada tidak demikian. Elit daerah, dengan sistem Pilkada langsung yang berlaku sejauh ini, lebih menjadi raja-raja kecil di daerah masing-masing,

Raja-raja kecil karena tidak takut baik dengan Pemerintah Pusat apalagi dengan wong cilik yang ada di ndeso. Umumnya, mereka enak saja hanya mengalokasikan sekitar 20% Belanja APBD sebagai belanja modal yang menyentuh langsung kesejahteraan rakyat terutama wong ndeso. Selebihnya, 80% digunakan untuk belanja pegawai Pemda yang mencakup biaya operasionil Bupati, Walikota, dan Gubernur, yang tidak perlu dipertanggungjawabkan.

Toh jika ada yang masih mengebu-ngebu menyatakan elit daerah adalah pelayan rakyat, maka mereka itu maksimal hanya sebagai pelayan yang buruk. Pelayanan jalan raya, misalnya, kita mungkin akan takjub jika banyak yang berpedapat bahwa itu sudah baik. Hal yang sama untuk perizinan, akta kelahiran, KTP, kelestarian lingkungan, pengelolaan sampah, limbah rumah tangga dan banjir, penyediaan air berssh, dan lain sebagainya.

Jika nantinya RUU Pilkada DPRD memang bertendensi akan menjadikan Pemda sebagai pelayan DPRD, ya manusiawi jika Para Kada tersebut menolaknya. Turun tahta dari raja menjadi pelayan. Maaf saya belum sempat melonggok ke RUU termaksud. Salam Ahad petang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun