“Supernova itu harus 10 kali lebih dekat ke bumi untuk melakukan kerusakan yang disebutkan itu,” jelas Ray Villard seperti ditulis Ian O’Neill
O’Neill juga menyebutkan bawha para ilmuwan yang hadir dalam pertemuan itu juga sangat meragukan perkiraan Sion bahwa bintang itu bisa meledak dalam waktu dekat. Nyatanya. Artikel Telegraph itu bahkan dikritisi oleh kutipan dari Robin Scagell (Vice President of the UK’s Society for Popular Astronom). “Bintang itu hampir pasti dapat menjadi supernova dengan segera – tapi segera di sini bisa dalam waktu yang masih panjang sekali, sehingga tidak usah menjadikannya sebagai sebuah mimpi buruk,” demikian kutipan itu seperti ditulis O’Neill
Kemudian Ian O’Neill membuat ringkasannya bahwa T Pyxidis masih terlalu jauh untuk dapat menyebabkan kerusakan apapun bumi dan bahkan masih ada keraguan bahwa bintang tersebut akan meledak “segera.”
Jadi, menurut O’Neill tidak perlu panik. “Mana kepanikan itu? Kepanikan itu tidak ada,” tulis Ian O’Neill. “Saya yakin Telegraph menggunakanpra-konferensi pers Sion dan hanya mengutip bagian kulit-kulitnya saja, dan mereka juga kurang beruntung karena tidak punya koresponden di AAS guna mengkonfirmasi klaim Sion tsb. Namun penerbitan sebuah artikel yang mengindikasikan sebuah bencana global sudah dekat, bagi saya sebagai sesuatu yang sedikit kurang bertanggung jawab,” ulas Ian O’Neill.
Memang pertemuan seperti AAS merupakan salah satu kunci bagi proses ilmiah, di mana teori-teori yang ditayangkan serta hasilnya, terbuka untuk pengawasan akademik, kadang-kadang memang lebih baik menunggu sampai konferensi selesai, sebelum mengambil kesimpulan tertentu. - Ian O’Neill - Contributors News.Discovery.com - disari dari Will Earth ‘Be Wiped Out’ by a Supernova? Gambar diambil dari News.Discovery.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H