Mohon tunggu...
Almira Tsaniya Ardiani
Almira Tsaniya Ardiani Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate

Korean enthusiast, dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Jangan Putus Asa, Berikut Pelajaran yang Bisa Diambil Selama Menjadi Pengangguran

4 Juni 2024   14:44 Diperbarui: 4 Juni 2024   15:21 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mencari pekerjaan (Pexels)

Beberapa waktu lalu, informasi seputar banyaknya Generasi Z yang menjadi pengangguran sempat terlintas di berbagai platform media. Kabar ini diperkuat dengan penjelasan data milik Badan Pusat Statistik pada tahun 2021-2022 terkait jumlah penduduk yang menganggur. 

Dikutip dari Tribunnews, jumlah penduduk berusia 15-25 tahun yang tidak mengikuti pendidikan, pekerjaan, dan pelatihan mencapai 9,9 juta penduduk. Sedangkan rentang usia 15-25 tahun termasuk dalam kelompok Generasi Z, generasi yang lahir pada 1997-2012.

Fenomena pengangguran ini tak lepas dari beberapa faktor. Banyak anak muda tidak bisa menempuh pendidikan tinggi karena naiknya biaya UKT. Selain itu, persyaratan lowongan kerja formal lebih memprioritaskan pengalaman dan batas usia. Alhasil tren pekerjaan didominasi oleh sektor informal.

Faktor lainnya yang menyebabkan generasi muda menganggur, yaitu salah memilih jurusan lantaran kurikulum yang diperolah ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Salah jurusan juga bisa diakibatkan dari beberapa aspek, seperti tuntutan orang tua, ikut arus (mengikuti teman di lingkungan sekitar tanpa melakukan pertimbangan), serta individu yang kurang mencari tahu minat dan bakatnya, sehingga saat menempuh perkuliahan ternyata jurusan tersebut kurang sesuai dengan kemampuannya.

Menganggur bukan berarti malas-malasan


Pengangguran tentu berpengaruh pada seseorang yang mengalaminya. Terkadang kita yang menganggur dianggap malas dan gagal. Sejatinya hanya diri kita yang mengetahui dan merasakan perjuangan demi mendapat satu pekerjaan. Sampai-sampai ada orang yang mengatakan lebih baik lelah bekerja dibandingkan lelah mencari pekerjaan.

Kita mungkin sudah melamar ratusan hingga ribuan pekerjaan, namun belum kunjung mendapat panggilan. Kita mungkin juga sering ditolak oleh perusahaan padahal sudah rajin mengikuti pelatihan untuk mengembangkan kemampuan. Hal ini menyebabkan kita selalu dipenuhi pikiran tentang diterima bekerja. Bahkan, meskipun ada orang yang memilih untuk tidak bekerja menjadi karyawan kantoran, hal ini dianggap belum bisa memenuhi ekspektasi. 

Hikmah menjadi pengangguran

Tak dapat dipungkiri, pengangguran membuat kita sering merasa sedih, cemas, dan khawatir akan masa depan. Namun, ada beberapa sudut pandang positif dari menganggur yang dapat dicermati.

Pertama, sadari bahwa jalan hidup setiap individu sangatlah berbeda. Rezeki, jodoh, dan maut sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Kebahagiaan tentu datang di waktu yang telah ditentukan. Ingatlah bahwa kebahagiaan tidak terpaku dalam segi harta dan pekerjaan, melainkan dapat hadir dalam bentuk lain, seperti keluarga, teman, dan cinta. Karena ini pula, prinsip hidup jadi terbentuk, sehingga kita tidak membandingkan-bandingkan diri dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun