Terdapat banyak cara mudah supaya kesehatan tubuh tetap terjaga, seperti rajin berolahraga, memperhatikan pola makan, dan istirahat yang cukup. Namun, langkah-langkah tersebut masih belum cukup untuk mempertahankan gaya hidup sehat sehari-hari. Coba perhatikan kondisi rumah yang kita tempati saat ini. Sudahkah rumah kita mendapatkan akses pencahayaan dan ventilasi udara yang baik? Apa kaitannya dengan kesehatan manusia?
Lingkungan alam ternyata membawa dampak positif bagi kesehatan. Sinar matahari merupakan salah satu sumber vitamin D alami yang bermanfaat untuk kesehatan tulang, menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung. Cahaya alami bahkan mampu mengurangi risiko depresi dan meningkatkan kualitas tidur.
Sementara ventilasi berperan untuk penyediaan kualitas udara baik di dalam rumah. Kualitas udara yang buruk menyebabkan beberapa penyakit berbahaya, mulai dari infeksi saluran napas, penyakit jantung iskemik, hingga kanker paru.Â
Sering mendapat paparan ruang hijau juga berkontribusi dalam peningkatan kesehatan mental. Beraktivitas di ruang terbuka dapat mengurangi stress berlebih dan masalah psikis lainnya, serta membantu memperoleh suasana hati yang lebih baik.
Kriteria rumah sehat
Ketersediaan unsur hayati menjadi hal yang penting dalam memilih sebuah tempat tinggal. Lalu, bagaimana cara mengetahui hunian yang dapat mendukung gaya hidup sehat penghuninya? Mengutip dari Tribunnews, inilah 4 kriteria rumah sehat.
Memiliki bukaan untuk pencahayaan alami
Ukuran jendela rumah mempengaruhi seberapa banyak intensitas cahaya alami yang masuk ke dalam rumah. Semakin besar jendela, semakin melimpah cahaya alami yang menerangi sebuah ruangan. Pencahayaan alami dari sinar matahari juga memberikan estetika interior dan menghemat penggunaan energi listrik. Namun cahaya alami yang masuk perlu diatur sedemikian rupa agar tidak menimbulkan efek silau.
Ventilasi dan langit-langit yang memadai
Selain menyediakan udara segar, ventilasi rumah berguna untuk mengeluarkan polusi udara yang berasal dari kompor gas, produk pembersih, asap rokok, dan bau dari hewan peliharaan. Ventilasi juga dapat mencegah tingginya kelembaban ruangan yang memicu pertumbuhan jamur. Ventilasi sebaiknya dirancang 10% lebih besar dari luas lantai, dan 40% luas lantai untuk ventilasi di dapur.
Sirkulasi udara dalam rumah turut dipengaruhi oleh ketinggian langit-langit rumah. Langit-langit dapat menjadi saluran keluarnya udara panas yang tertahan di bagian atas rumah. Udara panas tersebut dialirkan keluar oleh udara dingin yang masuk melalui jendela atau ventilasi. Tinggi langit-langit yang baik berkisar 3-3,2 meter.
Pemanfaatan area hijau dan ruang terbuka
Cahaya dan udara alami dapat masuk ke dalam rumah dengan optimal jika ada ruang terbuka hijau. Penghijauan di ruang terbuka juga dapat menambah kesejukan di sekitar rumah. Selain itu, kita bisa melakukan banyak aktivitas dan berinteraksi dengan keluarga di ruang terbuka hijau.
Penggunaan material bangunan
Beberapa material bangunan menyimpan senyawa yang dapat membahayakan kesehatan. Hindari material bangunan yang terbuat dari unsur asbes, debu, timah hitam, serta bahan lainnya yang berpotensi menjadi tempat tumbuhnya mikroorganisme patogen.
Kesehatan bisa diwujudkan tidak hanya dari pola hidup teratur, tetapi juga melalui rumah dengan lingkungan yang nyaman dan sehat untuk kita dan semua anggota keluarga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H