Millenial Merasa Gaji Cepat habis? Apa yang Menjadi Penyebabnya?

Generasi Y atau millennial dikenal sebagai generasi yang kreatif, open minded melek teknologi dan selalu up-to-date dengan perkembangan yang terjadi.

Namun dibalik keunggulan generasi millennial tersebut, millennial juga dianggap sebagai generasi yang cukup boros. Tidak jarang pemasukan yang didapatkan dan pengeluaran yang mereka lakukan tidak seimbang.

Berdasarkan survey yang ada, rata-rata millennial mengeluarkan pengeluaran berkisar 3.266.000 perbulannya untuk kebutuhan gaya hidup mereka. Adapun pengeluaran tersebut 37,7% digunakan untuk travelling dan sisanya digunakan untuk nongkrong di kafe, shopping, nonton dan internet.

Untuk lebih detailnya, berikut adalah beberapa alasan millennial merasa gaji mereka cepat habis :

1. Hobi Travelling yang Terlalu Berlebihan

Perkembangan teknologi yang pesat memang sangat mempengaruhi dunia informasi saat ini, seperti sosial media. Penggunaan sosial media yang tinggi membuat orang-orang tidak hanya menjadi lebih banyak tahu tapi juga menjadi lebih banyak ingin mencoba.

Hobi travelling pun tumbuh dibanyak orang karena melihat keseruan dan keindahan dari travelling yang banyak dibagikan melalui sosial media.

Sebenarnya travelling sendiri adalah hal yang positif, dari traveling Anda bisa banyak belajar dan bertemu dengan orang-orang baru.

Namun masih banyak yang menyalahgunakan travelling sehingga bukan pelajaran baru yang didapat tetapi malah mengeluarkan pengeluaran yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan mereka.

Jangan jadikan travelling sebagai ajang pamer saja. Jika Anda menjadikan traveling sebagai ajang pamer di sosial media, travelling yang over budget pun akan mengakibatkan Anda memiliki perilaku yang sangat konsumtif.

2. Belanja Barang-Barang Branded

Millenial seringkali masih memiliki sikap gengsi dengan lingkungan sekitarnya.

Tidak tertutup kemungkinan bahwa gengsi tersebut menyebabkan generasi millenial berlomba-lomba untuk bisa memiliki barang-barang fashion yang high-end.  Hal tersebut tidak salah, namun sesuaikan dengan pemasukan yang Anda dapatkan.

Jika Anda tetap ingin berbelanja barang branded, cobalah untuk melakukannya sesekali saja jangan berlebihan.

Jangan sampai karena Anda memaksakan untuk berbelanja barang yang branded, kebutuhan sehari-hari Anda harus mengutang.

3. Memilih Gaya Hidup Sehat yang Tidak Sesuai Budget

Sebagai generasi muda, kita memang wajib untuk memelihara kesehatan dengan baik. Di jaman sekarang pun banyak kegiatan olahraga unik yang menarik untuk kaum millenial, seperti body combat, muaythai, zumba dan lainnya.

Menyediakan anggaran untuk hidup sehat memang tidak salah, yang salah adalah jika Anda mengeluarkan anggaran hidup sehat yang tidak sesuai dengan pemasukan. Seperti memaksakan diri untuk membership di fitness yang cukup menguras kantong atau berlangganan katering sehat yang harganya  2x lipat dari anggaran makan Anda sehari-hari.

Jika memang Anda memiliki gaya hidup sehat seperti diatas namun merasa bahwa pemasukan Anda tidak sesuai, cobalah untuk hidup sehat yang tidak menguras kantong.

Lakukan kegiatan olahraga yang tidak mengeluarkan biaya atau memasak makanan sehat dirumah. Selain tubuh yang sehat, dompet Anda juga menjadi sehat bukan?

4. Terlalu Sering Nongkrong di Kedai Kopi

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup kalangan generasi milenial. Sehingga tanpa kita sadari, nongkrong di warung kopi telah menjadi aktivitas yang biasa khusunya bagi para millenial.

Sesekali memang tidak apa-apa karena Anda juga butuh suasana yang baru ketika ingin meyelesaikan tugas atau lainnya. Namun, cobalah untuk kendalikan diri Anda agar tidak terlalu sering.

Coba bayangkan ketika Anda mengeluarkan anggaran untuk ngopi, dalam sehari Anda bisa menghabiskan sekitar Rp35.000 untuk satu gelas kopi. Jika dalam sebulan ada 30 hari, maka Anda akan mengeluarkan Rp 1.050.000  dalam sebulan hanya untuk segelas kopi.

Sementara jika Anda menyeduh kopi di rumah, Anda hanya membutuhkan Rp 5.000 per harinya. Dalam sebulan, maka Anda hanya mengeluarkan Rp 150.000 dalam sebulan. Jauh lebih hemat bukan?

Hindari memaksakan diri untuk pergi ke kedai kopi hanya untuk sekedar gengsi. Dengan begitu, Anggaran sebulan untuk ngopi bisa Anda gunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.

Jika Anda sering melakukan 4 kegiatan di atas, cobalah untuk mulai menguranginya dari sekarang sebelum terlambat!

Anda bisa menggunakan anggaran tersebut untuk kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti mempersiapkan jaminan kesejahteraan Anda di hari tua.

Namun, apakah Anda masih bingung cara untuk mempersiapkannya? 

Coba untuk mulai berinvestasi.

Jika Anda masih awam, cobalah untuk memulai investasi yang mudah seperti reksadana, deposito atau peer-to-peer lending (P2P).

KoinWorks, salah satu platform P2P Lending di Indonesia mengatakan bahwa lebih dari 60 persen pengguna investasi P2P Lending adalah merupakan generasi milenial.

70 persen diantaranya mengatakan bahwa P2P Lending adalah instrument pertama mereka dalam berinvestasi.

Mengingat bahwa millenial cenderung tidak menyukai kegiatan yang tidak praktis,  hal tersebut membuktikan bahwa berinvestasi di jaman sekarang  bukanlah suatu hal yang harus dipersulit.

KoinWorks menawarkan kemudahan akses di setiap produk finansial yang ditawarkan agar pengguna dapat menggunakan peer-to-peer lending dengan mudah. Koinworks pun menyediakan Dana Proteksi untuk memberikan rasa aman di antara pengguna.

Dana awal yang sangat minim juga membuat P2P Lending banyak dilirik oleh millenial, karena mereka bisa berinvestasi hanya dengan 100 ribu rupiah. Namun dana awal yang kecil tersebut tetap akan menghasilkan keuntungan yang besar, yaitu keuntungan yang didapatkan sebesar 18% per tahun.

Menarik bukan?

Simak video pengalaman para Pendana KoinWorks di bawah ini!

Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai investasi di KoinWorks? 

Yuk! Segara minimalisir kegiatan hedonisme supaya gaji Anda tidak habis dengan sia-sia dan mulailah berinvestasi untuk kesejahtaraan hidup Anda di hari tua.