Mohon tunggu...
Almira Ramada
Almira Ramada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student at Padjadjaran University

I explore, learn, and share.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menjelajahi Hutan dan Samudera di Tengah Mal Bersama Jakarta Aquarium & Safari

20 April 2022   17:10 Diperbarui: 20 April 2022   17:28 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samudera dalam Tabung. Terletak di lantai bawah JAQS, akuarium tabung ini menjadi salah satu spot foto favorit para pengunjung. (Foto: Almira Ramada)

Tiga ekor berang-berang berlarian melintasi bebatuan di pinggir sebuah kolam. Melihat dua berang-berang lainnya muncul dari dalam air, ketiganya langsung terjun dan bergabung dengan mereka. Dari kejauhan, seorang balita dengan rambut dikucir dua menyaksikan kejadian itu. Ia bertepuk tangan seraya tertawa senang menonton interaksi mereka.

Tak jauh dari sana, sebuah keluarga berpose di depan kandang serval dan menghadap ke arah kamera. Sang ayah menggelitiki buah hatinya yang duduk di atas kereta dorong, mengajaknya memberikan senyuman terbaiknya. Dalam hitungan ketiga, terdengar suara jepretan kamera. “Nanti hasilnya bisa diambil di pintu keluar, ya, Pak,” ujar pria berkaus biru dengan tulisan “fotografer” yang tercetak di bagian punggungnya.

Suasana tersebut bukan berlatar di tempat wisata alam, melainkan di Neo Soho Mall, Jakarta Barat. Di dalam pusat perbelanjaan itu, terdapat area konservasi indoor terbesar di Indonesia, yaitu Jakarta Aquarium & Safari (JAQS). Area seluas sekitar satu hektar ini merupakan rumah bagi lebih dari 3.500 spesies hewan akuatik dan nonakuatik yang dapat dijumpai di seluruh penjuru area.

Menatap ke Luar. Seekor serval memperhatikan para pengunjung yang berdiri di sisi lain pembatas kaca. (Foto: Almira Ramada)
Menatap ke Luar. Seekor serval memperhatikan para pengunjung yang berdiri di sisi lain pembatas kaca. (Foto: Almira Ramada)

Letaknya yang di dalam mal tidak hanya memberi JAQS nilai keunikan, tetapi juga nilai kelebihan. Sofyan, salah seorang pengunjung, mengaku memilih berwisata di JAQS karena aksesnya yang relatif mudah. “(Lokasinya) di jalan utama, jadi kalau sambil lewat pun bisa (dikunjungi),” ujarnya.

Memasuki area JAQS, pengunjung langsung disambut oleh banyaknya akuarium dalam berbagai bentuk dan ukuran. Masing-masing akuarium diisi puluhan satwa akuatik yang mayoritas berjenis ikan. Adapun satwa akuatik jenis lain di area itu terdiri dari anemon, ubur-ubur, lobster, dan lain-lain.

Lebih dalam menyusuri situs JAQS, pengunjung akan menyadari bahwa tidak semua satwa di tempat itu bersifat akuatik. Satwa nonakuatik pertama yang akan pengunjung lihat adalah serval (kucing hutan asal Afrika). Apabila masuk beberapa langkah lagi, pengunjung juga akan menjumpai tupai, burung serak jawa, dan lemur berlorek hitam-putih.

Ragam satwa nonakuatik di JAQS memang tidak kalah dengan satwa akuatiknya. Di samping unggas dan mamalia, terdapat beberapa jenis reptil, seperti ular, katak, dan kura-kura. Selain itu, juga terdapat beberapa jenis serangga dan artropoda, seperti kumbang raksasa dan tarantula.

Satwa-satwa di JAQS pun tidak hanya berasal dari dalam negeri. Sebagian dari mereka memiliki habitat asal di berbagai penjuru dunia. Contohnya, lemur berlorek hitam-putih yang berhabitat asal di Madagascar, serta penguin Humboldt dan ikan piranha yang berhabitat asal di Amerika Selatan.

Belajar Jenis-jenis Ikan. Seorang ayah memperkenalkan jenis-jenis ikan di dalam akuarium kepada anaknya. (Foto: Almira Ramada)
Belajar Jenis-jenis Ikan. Seorang ayah memperkenalkan jenis-jenis ikan di dalam akuarium kepada anaknya. (Foto: Almira Ramada)

Jenis satwa yang beragam bukan satu-satunya daya tarik JAQS. Menurut Rina, salah seorang pengunjung, suasana yang nyaman dan edukatif turut memengaruhi keputusannya untuk berkunjung. “Setiap ada tamu dari daerah (lain), saya bawa ke sini. Karena tempatnya edukatif, (lalu) nyaman juga,” ungkapnya.

Fasilitas yang JAQS tawarkan memang menunjang wisata edukasi. Dari pintu masuk hingga pintu keluar, layar informasi tidak pernah absen menemani setiap kandang dan akuarium. Layar tersebut tidak hanya menyediakan gambar dan nama Latin satwa-satwa yang ada, tetapi juga informasi menarik lainnya, seperti habitat asal dan keunikan yang mereka miliki.

Tak hanya itu, JAQS juga mengadakan pertunjukan edukasi bersama beberapa jenis hewan, seperti binturong, penguin, dan berang-berang. Jika para pengunjung belum puas melihat para satwa dari luar kaca, mereka dapat berinteraksi dengan satwa-satwa tersebut saat pertunjukan berlangsung.

Momen Ayah dan Anak. Seorang ayah membantu anaknya berdiri di posisi yang tepat untuk difoto oleh sang ibu. (Foto: Almira Ramada)
Momen Ayah dan Anak. Seorang ayah membantu anaknya berdiri di posisi yang tepat untuk difoto oleh sang ibu. (Foto: Almira Ramada)

Saat mengunjungi JAQS, ada beberapa peraturan yang perlu diperhatikan. Pertama, para pengunjung dilarang menyalakan blitz kamera agar tidak mengagetkan satwa. Kedua, tangan pengunjung tidak boleh dimasukkan ke dalam akuarium agar satwa tidak merasa terancam dan berisiko menyakiti pengunjung. Ketiga, satwa tidak boleh diberi makan sembarangan agar kesehatannya tetap terjaga.

Selain peraturan-peraturan di atas, masih terdapat beberapa peraturan lain yang perlu dipatuhi oleh para pengunjung. Umumnya, peraturan tersebut dibuat untuk meminimalisasi risiko para pengunjung membahayakan diri sendiri dan para satwa.

Meski berada di dalam mal yang kerap dipadati manusia, bukan berarti para pengunjung bisa bertindak sesuka hati mereka. JAQS merupakan rumah bagi para satwa, dan para pengunjungnya harus mengikuti hukum yang berlaku di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun